mercusuar iskandariah

27 Jan 2012

Mercusuar Iskandariah (Alexandria), menara inilah yang salah satunya membuat para tentara Muslimin yang ketika itu baru menaklukan kota Iskandariah begitu kagum tatkala bangunan itu menjulang didepannya. Menara ini terletak ditimur laut pulau Pharos yang bersambung ke kota melalui jalan panjang, tegak diatas lengkungan yang kuat, jalan ini mereka namai Heptastadium. Menara yang menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini banyak menyimpan cerita-cerita unik didalamnya. Saya yang tanpa sengaja mendengar cerita ini, mencoba menyusuri tiap-tiap bacaan yang sekiranya bersangkut-paut dengan keberadaan dan cerita mengenai menara ini. Dari berbagai sumber yang saya temui, menara atau mercusuar ini dibangun pada abad ke-3 SM, bangunan ini dirancang oleh Sostratus dan Snidus atas petunjuk Ptolemeus I, seorang panglima Alexander Yang Agung, yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur. Namun dalam buku lain yang saya baca, menara ini dibangun oleh Ptolemeus II yang tak lain adalah anak dari Ptolemeus I. Namun dari perbedaan itu, menurut hemat saya bolehlah kita tarik kesimpulan dari keduanya yang menyebutkan menara itu dibangun pada masa Dinasty Ptolemeus, atau menyimpulkan yang lain yang lebih adil dengan mengambil jalan tengah lain. Sehingga akan ada perkiraan bahwa mercusuar itu dibangun oleh Ptolemeus I dan diteruskan pembangunannya oleh anaknya yaitu Ptolemeus II.

Ketinggian bangunan ini diperkirakan sekitar 115 meter, dan ini merupan bangunan tertinggi yang dibangun manusia dalam masa beratus-ratus tahun. Bangunan ini didirikan diatas batu karang dilaut, terbuat dari batu keras yang dipahat untuk kemudian dituangkan timah didalamnya sehingga tak ada bagian dalamnya yang dapat dimasuki air laut. Menara ini terdiri dari empat tingkat, yang pertama atau yang paling bawah adalah bangunan dengan persegi empat, sayangnya saya tidak bisa menemukan seberapa tinggi bangunan yang pertama ini. Lalu yang kedua berbentuk segi delapan, yang ketiga bulat, dan yang terakhir adalah bangunan terbuka dengan tempat-tempat api yang akan menjadi pedoman kapal serta sebuah kaca cermin besar. Mungkin karena tempat-tempat api ini pula ada sebagian sumber yang saya temui menamakannya Lighthouse of Alexandria. Konon api-api dibagian atas yang digunakan sebagai penerang itu dapat terlihat dari jarak sekitar 56 KM.

Pada setiap tingkat itu disertai balkon yang menghadap ke kota. Dalam menara terdapat pula bilik-bilik yang saling berhubungan, jumlah dan saling hubungannya menimbulkan banyak kekaguman. Diceritakan pula, konon setiap memasuki menara ini akan kebingungan dan akan sesat jalan karena banyaknya jumlah bilik itu, disamping tingkat dan lorong-lorong yang ada didalamnya. Yang tak kalah menarik adalah keberadaan cermin besar itu sendiri, selain bahan baku dan maksud ditempatkannya serta daya tahannya yang merupakan suatu keajaiban. Ada banyak cerita menarik mengenai kaca cermin yang berada diatas mercusuar ini, dimulai dengan cerita yang mengatakan bahwa cermin itu sangat besar terbuat dari batu tipis transparan, dan dapat melihat kapal yang datang dari kawasan Romawi yang cukup jauh dari pandangan mata. Yang lain bercerita tentang cermin itu menyebut kaca itu merupakan pembuatan yang sangat cermat, lalu yang lain bercerita bahwa cermin itu dari besi China. Yang paling menarik adalah kisah yang menceritakan bahwa cermin ini dapat membakar kapal-kapal musuh, yaitu dengan cara memutar kearah matahari yang condong keperaduannya. Saya sendiri belum bisa membayangkan hal ini, namun apapun itu saya yakin kita semua sepakat bila peletakan cermin dengan ukurannya yang besar tentu telah melalui pemikiran yang sangat maju pada masa itu.

Hal lain yang unik adalah ketika orang-orang muslim menguasai menara dan kota Iskandariah, menara itu masih dalam keadaan utuh, namun itu tak berlangsung lama. Banyak pihak yang menyebut menara itu telah dihancurkan separuhnya yang dikarenakan diketahui ada harta karun dibawah menara itu. Adalah seorang utusan dari Romawi yang mengatakan kepada seorang tokoh musim bahwa dibawah menara itu terdapat harta karun. Maka akhirnya pasukan dari pihak muslimin itu mencoba membongkar sebagian menara dan mencopot cermin besar itu, namun setelah sebagian dibongkar tak ditemukan apapun. Pasukan Musim tersadar kalau-kalau mereka telah ditipu, selain tak dapat harta yang disebutkan, pasukan muslimim pun tak dapat memantau keberadaan kapal-kapal pihak Romawi dari laut dengan cermin yang sebelumnya terpasang diatas menara itu. Sungguhpun telah membangun kembali dan meletakkan cermin itu diatasnya, namun cermin itu sudah tak berfungsi sebagaimana sebelumnya.

Bila cerita diatas benar adanya, maka saya pun menarik kesimpulan tentang api yang berada diatas menara itu yang dapat terlihat dari jarak 56 KM itu mungkin ada benarnya. Kobaran api itu memantul pada cermin yang ketika itu memang menjadi sebuah mata pengintai kapal-kapal pasukan Romawi, bahkan konon orang dapat melihat segalanya ke Konstantinopel melalui cermin itu. Sayangnya, bangunan ini kini hanya tinggal kenangan. karena bangunan ini telah hancur, meskipun bangunan ini tampak perkasa, namun bangunan ini sepertinya tidak dirancang untuk menghadapi gempa. Dalam berbagai sumber, ada sedikit perbedaan tentang jumlah gempa yang menghancurkan menara ini, ada yang menyebut sebanyak tiga gempa telah meluluh lantahkan menara ini, dan yang lainnya menyebutkan dua gempa saja. Yang sebanyak tiga kali gempa itu ditulis terjadi pada tahun 956, 1303 dan 1323, yang kedua gempa terakhir adalah yang disebutkan pada pendapat dua gempa yang lain. Hal ini hanya bagian kecil dari perbedaan, meskipun ada namun dengan menyebutkan salah satunya toh tahun pada yang kedua sama dengan yang lain, dan bencana yang menghancurkannya pun seragam, yaitu gempa.

pictures by: http://medan-dinae.blogspot.com/2011/05/alexsandria-mesi.html


Rujukan:
-Umar Bin Khattab, karya Muhammad Husein Haikal,
-Wikipedia,
-yusraina.blogspot.com,
-berbagai sumber

cinta sejati si buta

22 Jan 2012

Kisah ini ane kutip dari cerita seorang temen ane gan, kisah aslinya ane gak tau gan bersumber dari mana atau karangan asli siapa atau malah ini benar-benar kisah nyata. Ceritanya lumayan mengharukan neh gan, langsung aja ye ane ceritain….

Suatu masa, entah kapan masa ini tepatnya ane juga gak tau, (hehhehehe_) hiduplah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka ibarat romeo dan Juliet yang tak terpisahkan, dan hari-hari mereka penuh dengan cinta. Yang pria meski tak terlalu tampan namun sangat setia dan sangat mencintai si wanita yang mempunyai cacat, yaitu buta di kedua matanya. Dengan kekurangan yang dimiliki wanita itu, namun tak memudarkan rasa cinta si pria terhadap wanita itu.  Hari terus berganti, Bulan, dan Tahun terus berlalu, mereka semakin matang, dan rasa cinta kedua nya semakin dalam.
Suatu ketika, muncullah pernyataan dari si wanita itu… Sayaaang, terima kasih kamu sudah mau menemani dan mencoba setia kepada ku, meski aku ini buta. Dan bila kamu tetap setia kepadaku, bila suatu saat nanti aku dapat melihat, maka aku akan menikah dengan mu. Itulah janji si wanita terhadap pacarnya. Si pria hanya tersenyum dan mengatakan…”aku akan selalu setia menemanimu sayaaaang”. Dan aku yakin, suatu saat kamu pasti dapat melihat, dan saat itu pula aku akan melamar kamu.
Suatu saat, datanglah kabar gembira buat si wanita itu, bahwa akan ada seseorang yang akan mendonorkan matanya agar si wanita dapat melihat. Si wanita begitu gembira dan menceritakan hal ini kepada sang kekasih. Si pria pun tersenyum dan sebentar lagi, dia akan segera menikahinya.

Setelah operasi yang berjalan lancer tanpa kendala, akhirnya si wanita dapat melihat lagi. Selang beberapa hari, dia pun teringat janjinya yang akan mengajak kekasihnya untuk menikah. Ditunggunya kekasih hatinya, namun tak kunjung dating, tak sabar akhirnya si wanita mencari rumah si pria itu. Setelah si wanita sampai dirumah si pria ia terkejut, ternyata si pria yang jadi kekasihnya adalah seorang yang buta. Wanita itu kaget dan berucap, “haah!! Kamu ternyata buta, kalo begitu aku urungkan niat ku untuk menikah dengan mu, aku tak ingin menikah dengan orang buta, apa yang bisa diberikan orang buta buat istrinya nanti, baiknya kita batalkan saja, dan saya gak mau menikah dengan orang buta” begitu kata si wanita seraya berpaling dan ingin meninggalkan si pria. Namun sesaat sebelum menghilang, si pria berhasil menggenggam tangan si wanita dan berkata ditengah tangisnya yang dalam karena merasa tersakiti.

”Baiklah, tidak apa-apa kalau kamu tidak mau menikah dengan ku, aku ikhlas asal kau bahagia. Tapi satu hal yang harus kamu ingat. Jagalah mata itu baik-baik dan Jangan kau gunakan matamu untuk sesuatu hal yang membuat dosa”. Si wanita tak mendengarkanya dan tetap berontak lalu pergi dengan perasaan kecewa karena pria yang dia cintai adalah seorang yang buta. Dan dengan suara yang berat bercampur isak si pria itu tak sanggup berteriak untuk sekedar memperingatkan si wanita yang telah membelakanginya beberapa meter dari dirinya. Ucapan yang terakhir terucap dari si pria adalah… ”Sayaang, aku sangat mencintaimu, aku ikhlas..dan tolong kamu jaga mata ku baik-baik, karena itulah bukti cintaku kepadamu”. Namun sayangnya, ucapan ini tak didengar si wanita yang telah hilang ditelan kesunyian.

Begitu gan ceritanya, waktu pertama denger temen ane cerita, ane terenyuh neh gan (hehehehe_ rocker juga manusia gan :)). Ya buat yang udah tau cerita ini maaf ye kalo rada basi buat ente. Ya paling gak dengan cerita ini, anggap aja ane ngingetin agan-agan dan ane sendiri tentunya untuk tidak bertindak semaunya saat sesuatu yang baik berada dipihak kita, mustinya kita telisik dan selidik dulu kabaikan yang ada pada kita itu berasal dari mana. Jangan sampai kita menjadi kacang lupa kulitnya. Sekian ye gan, mohon maaf kalo ada kata-kata ane yang kurang berkenan, satu lagi… cerita ini ane adopsi dari cerita temen ane, jadi mohon maaf kalo ada kesamaan atau kemiripan dengan kejadian nyata agan-agan sekalian. Terima kasih buat yang udah mampir di blog ini, kalo ada saran silahkan tinggalkan comment aja gan….. :)
picture by:  http://carajitumencaricintasejati.blogspot.com/

kacang lupa dikunyah

Yang sebenarnya adalah kacang lupa kulitnya, sebuah pepatah kuno yang memiliki arti kurang lebih seperti seorang yang sombong sehingga lupa akan asal usulnya. Atau bisa juga diartikan sebagai seorang yang lupa dengan hal-hal yang telah menjadikan seseorang itu lebih baik. Hal itu bisa berupa bantuan, dorongan, motivasi atau materil. Dalam masa-masa sekarang, hal itu sangat nampak dan lumrah. Bukan lagi sebagai aib, tapi dijadikan alasan untuk tetap berdiri dengan menyatut semboyan, "yang kuatlah yang bertahan". Kita bisa melihat bagaimana politisi mengkampanyekan dirinya agar dapat dipilih oleh rakyat dengan mengobral janji, namun setelah terpilih politisi itu seakan lupa dengan apa yang telah diberikan oleh rakyatnya. Namun dalam tulisan ini, saya tidak akan membahas tentang kacang yang lupa pada kulitnya. Hal ini sudah menjadi strategi umum, dan telah banyak dipraktekan dalam sinetron-sinetron yang banyak diputar di televisi tanah air. Dan mungkin bagi banyak orang, hal itu adalah hal biasa yang terjadi saat orang telah berada pada daerah yang baik, maka dia akan lupa pada bagaimana asal dan bagaimana dia bisa berada ditempat itu.

Negeri ini dihuni oleh beragam gaya dan individu yang penuh kreativitas, latar belakang negeri ini sebagai negara timur yang memang mempunyai adat yang baik dan memiliki urat malu yang lebih baik pula dalam keseharian, telah menjadikan negeri ini sebagai negeri yang sopan. Kita mengenal baik bagaimana aturan-aturan adat yang telah tumbuh dalam kehidupan bangsa ini sebagai nilai luhur yang harus diikuti. Etika kesopanan negeri ini bukanlah buruk, dan itu jelas dengan masih tabunya sebagian masyarakat bengsa ini akan hal-hal yang bersifat kebarat-baratan. Namun pada akhirnya, seiring dengan perkembangan yang ada semua itu terkikis dengan sendirinya. Budaya barat mulai merangsek masuk dan menjajah etika ketimuran negeri ini. Sasarannya adalah individu negeri ini, yang nantinya akan menjadi pewaris dari kedaulatan bangsa ini. Budaya ketimuran yang telah menjadi pondasi bangsa ini lambat laun tergantikan, dan orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terhebat dalam mengkonversikan budaya barat dalam kehidupannya.

Walaupun dalam beberapa kasus hal ini dapat masuk dengan tanpa sadar, namun tak jarang pula yang tetap mempertahankannya. Marilah coba merenung sejenak tentang “kacang lupa dikunyah” dan mengedit apa-apa yang terjadi sekarang ini. Mencoba menyaring apa yang masuk dalam kehidupan ini, karena biar bagaimana pun, tidak semua yang datang dari luar sana adalah hal yang buruk. Dan mengedit setiap hal yang muncul dalam keseharian kita. Jangan sampai kita terjebak seperti kacang yang lupa dikunyah, menelan bulat-bulat apa yang masuk, dan mengikutinya seperti apa yang terlihat. Ibarat makan kacang tanpa dikunyah, bisa? Jelas bisa tapi tak akan ada rasa apa-apa dan sangat tidak mengenakan. Jadi mulai saat ini, mari kita cermati hal-hal dari luar yang masuk dan mencoba menyaring apa-apa yang baik dan sesuai dengan budaya negeri ini. Banggalah jadi orang Indonesia, dan jagalah budaya negeri kita sampai titik darah penghabisan. Jangan sampai budaya luar mempengaruhi dan menghilangkan budaya kita. Sudah cukup bukan pelajaran yang kita dapat dari diklaim nya budaya kita oleh negeri tetangga? Mulai sekarang mari kita biasakan diri dan mencari tahu serta memperbanyak pengetahuan tentang negeri ini. Belajarlah dan lahaplah semua kacang yang ada didunia dengan berbagai rasa, namun ingat!!! Kunyahlah dulu sebelum ditelan!!!
picture by: http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2011/07/07/4260/3/Rajin_Makan_Kacang_Diabetes_pun_Menjauh 

reisen (geschichte von sehnsucht nach der sonne)

Berjalan lembut menembus kepingan-kepingan debu yang merasuk kedalam pori-pori. Dari nafas yang terengah, terlintas sebuah berita di surat kabar kemarin sore tentang matahari. Dibalik jubah lusuh tampak kerut lekuk tulang menunjukan usia yang mulai renta. Untuk sekian lama aku menantikan kelanjutan kisah ini. Kisah yang menggambarkan sebuah rasa rindu yang telah menumpuk dihalaman belakang rumah saat tertimbun salju. Sayap ku tak mampu lagi mengepak, dan hanya mampu terbang merendah mengikuti takdir sebagai manusia. Tak ada lagi impian-impian yang mengapung diatas kepalaku. Yang ada hanya harapan untuk tetap melingkarinya, bukan hanya dalam balutan rasa cemburu, namu semua tergambar dalam sebuah cerita panjang dinadi ku. Setiap nada yang mengalun adalah masa indah yang akan tersimpan dalam tiap tidurku, dan tiap amarah merupakan bulatan-bulatan hitam yang meracuni tiap jengkal pikiranku.

Diteriknya matahari, aku hanya lah seseorang tanpa karya yang berharap terlalu banyak. Berjalan, melompat, dan berlari tanpa arah dengan teriakan lantang. Teriakanku tak lagi mengganggu sekitar, bahkan untuk sekedar aku dengarkan-pun tak lagi bersuara. Melangkah melewati perputaran waktu, detik, menit, jam, bahkan hari telah aku lalui dengan apa adanya. Beberapa metode mengajarkan ku untuk terus bernyanyi dan menari, melihat semua yang indah dan membayangkan hal-hal yang menggelikan. Namun tak ada satupun yang berharap dan bertanya sedang apa aku ini?? Ini adalah hal yang membuat ku tabu, berdiri ditengah matahari tanpa mengetahui kearah mana aku menghadap. Ribuan anak tangga mulai memandang kearah ku dengan sinis, berharap aku tak menapakinya dan aku tetap diam sampai aku melakukan sesuatu hal yang lebih berguna dari pada harus menapakinya. Aku tak bisa terbang seperti angin, namun aku dapat merasakannya, dan kesejukan itu menyampaikan pada ku tentang sebuah pengalaman dan sebuah pengorbanan hidup. Ku tinggalkan sekarang keraguanku dalam peti tua diruang bawah tanah pikiranku. Ku usap kucuran keringat ku dan mulai bangkit dan terbangun dari segala lamunanku. Satu hal yang aku yakini, tiap jengkal yang aku lalui adalah perubahan, dan tiap nafas yang aku hembuskan adalah goresan tinta takdirku. Aku tak akan menjauh dan aku peduli akan semua itu. Bila nanti datang hujan, akan ku kembangkan pelangi lebih awal agar mereka tahu aku tak pernah menyerah. Namun bila esok bulan datng dan menutupi matahari, aku tak akan tertidur karenanya, agar semua tahu, akulah orang pertama yang menyapa saat tiba mentari menyinari pagi. NYANYIANKU ADALAH KUMPULAN NADA-NADA SUMBANG TENTANG RASA RINDUKU KEPADA MATAHARI, DAN DALAM TIAP PERPUTARAN, LAGU RINDU INI YANG MENGALUN UNTUK MATAHARI…
picture by: http://dauw-druppels.blogspot.com/2011/11/dua-orang-manusia.html

verklagt Gott (remind the promise about love of God)

Ini tentang harapan yang tertahan, mencoba menjauhi rasa penat akan sebuah kehidupan. Aku sadar, apa yang terjadi ini adalah hasil karya sang pencipta, dan aku benar-benar sadar bahwa hidupku ada dalam kuasa-Nya. Terhubung dalam ruang dimensi yang berbeda segerombolan manusia berdiri atas apa yang mereka lakukan dan berhasil. Beberapa orang berlari dan menjauh dari sebuah situs tentang kepercayaan dan sisanya menyerahkan sepenuhnya kepada takdir. Mereka percaya akan sebuah harapan yang dijanjikan tentang sesuatu yang indah. Dan kalian melakukan banyak hal untuk tujuan yang sama namun dengan ruang dan cara yang berlainan.

Waktu terus berputar dan kenyataan ini semakin terasa seperti tumpukan tanda tanya yang mustahil aku pahami semua. Satu hal yang masih bisa aku percaya adalah keyakinan tentang apa yang aku yakini adalah benar. Namun itu tak cukup, hidup dalam dua sisi adalah hal yang sangat menyulitkan. Saat aku berharap sebuah kebenaran, namun saat itu pula sebuah sangkalan dan perlawanan muncul dihadapanku. Namun aku tetap yakin, bahwa apa yang telah mereka turunkan kepadaku adalah benar dan aku tak akan menggantinya. Dalam tiap episode, semua berharap sebuah kejadian yang mengharukan, indah dan harapan akan berakhir dengan rasa saling tersentuh sangatlah besar, dan itu jelas sangat normal. Namun yang terjadi justru sebuah masa dimana aku, kalian, dan mereka saling menuding dan saling menjatuhkan. aku tak lagi bisa menyangkal dan menerima apa yang telah aku lihat. Faktanya adalah, orang-orang kini mulai membasahi tubuh mereka dan meneriaki makian terhadap sesamanya.


Tak bisakah kita bernyanyi bersama-sama saat salah satu dari kita merayakan, dan tak bisakah kita saling bergandengan tangan saat salah satu dari kita akan tercerai. Aku percaya ini, dan kebutuhan sosial telah membawa beberapa koloni pada tingkat solidaritas yang sesuai. Namun mengapa sebagian dari mereka terpisah dan mulai mencari pengadilan duniawi dan melakukan tindakan menghukum atas nama tuhan?? Salahkah aku, kalian, atau mereka bila saling berlainan?? Saat kumpulan manusia yang tak takut mati mulai membakar tiap sisi brutalnya dan melipat tumpukan kesadarannya lalu saling menyerang. Mengapa hal ini harus terjadi, apakah perbedaan ini yang membuat kita semua tercerai dan menjadikannya sebuah alasan tentang rasa sentimentil pribadi kita?? Ataukah ini jalan dan proses untuk menuju sebuah tempat indah yang telah dijanjikan?? TUHAN TELAH MEMBERIKAN SEMUANYA KEPADA KITA, CINTA, BENCI, EGO DAN BANYAK LAGI, BUKAN KAH ITU SEBUAH TANDA KASIH SAYANG TUHAN? SEMUA HAL YANG MENGERIKAN INI ADALAH PILIHAN KITA SENDIRI DAN MARILAH KITA HENTIKAN APA YANG TALAH TERJADI DENGAN RASA CINTA YANG TELAH TUHAN BERIKAN.
picture by: http://ekskulpai.blogspot.com/2010/10/menggapai-kasih-sayang-allah.html

anyer yang dingin (424 in memoriam)

20 Jan 2012

Permisi pemirsaa, seperti biasa penulis dadakan mau cerita neh, maaf ye kalo tulisannya ancur, ibarat kata sopir angkot gw ini sopir tembaknya, ya jadi sebagai penulis dadakan gini pastinya banyak kurangnya, yang penting dan kalo gak ada yang penting harap dimaklumi yeee… 
Cerita ini hanya sebagai kenangan semata tanpa ada unsur sara apalagi politik, tempat dan kejadian ini adalah bener, mohon maaf bila terjadi kesamaan tempat dan cerita. Kagak pake lama, langsung aja ke TKP yuukk, cap cuss ciinnnttt… :) 


Ketika itu, suara ayam berkokok tanda pagi telah tiba. Ajegile, hari ini gw begadang egen, maklum kuli serabutan. Pas banget kena shift malem, dan pagi ini tanggalan tepat jatuh gedubrak diangka 10 pada bulan Agustus 2011. Hari pertama masuk ke-perkuliahan setelah sekitar 2 mingguan libur hari raya Idul Fitri. Sumpah, ini mata sebenernya maunya sih ngajak tidur, tapi apa boleh buat, masa depan neh cooiii!!! Tanpa basa-basi takut jadi basi, gw sabet tuh kuda besi siap cabut dari tempat biasa gw mengais rejeki. Jakarta pagi itu udah agak rame, maklum manusia-manusia para pencari rupiah telah kembali beraktifitas setelah libur dikampung halaman. Kurang lebih setengah jam gw udah sampe di rumah, hheemmm…. Masih rada males juga sih. Untuk membuang males gw lanngsung pergi mandi, byuuuuuurrrrr!!!! [sensor…@@!$~%*&%**] 


Kelar mandi badan jadi seger, ngopi dulu lah biar gak culun (gak nyambung banget kan gw??? ;p). Sekitar pukul Sembilan waktu ciledug dan sekitarnya, gw cabut lagi menuju kampus tercinta UNDIP (kalo kata Ririh temen gw, itu singkatan dari Universitas Dipinggiran Pamulang) hahahaha_ keren juga kan nama kampus gw (aslinya mah UNPAM, alias Universitas Pamulang J). Pakai sepatu, siap jaket, slayer dan bruuuummmmm!!! Eit lupa, pasang headset dulu, jalan sambil dengerin cabikan gitarnya Wes Borland seru neh kayaknya. Be, be, be, berangkaaaaatttttttt!!!!!! 


Sampe kampus langsung parkir motor, gw ambil parkir di luar aja lah, lagi pula hari ini gw sama temen-temen ada rencana pergi ke anyer. Laaahhh, bujug bokiiirrr, parkiran luar dijagain juga sama satam nya, eh satpam maksud gw. Niat mau gratisan malah sama aja, tau gitu mending gw parkir di dalem aja kali yak. Setelah parkir, liat2 sekitar, heemmm suasana seperti biasa, gak seperti apa yang gw bayangkan. Gw pikir hari ini bakal rame, soalnya ini hari terakhir buat ngelunasin uang kuliah. Lega juga sih, ngopi dulu aja lah, biar gak culun lagi (gak nyambung banget lagi kan gw??? ;p). Kelar ngopi langsung cabut ke TU buat bayar uang kuliah. Sampe di lantai terbawah kampus ini, tempat para massa siswa menukar uangnya dengan masa depan. Yaaa aammmploooppp!!!! Gile bener, yang tadinya gw kira sepi taunya ratusan kepala udah berbaris gak rapi buat antri bayaran. Suara-suara riuh terdengar memenuhi ruangan yang lumayan besar (kalo lagi sepi lebar banget). Tapi gak papa dah, ikut antri aja, lagi pula gw antrinya gak sendiri, gw antri bareng temen gw si Hari Setiadi si raja molor (maklum ini anak gak liat waktu senggang, ada waktu senggang dikit matanya langsung sayu). Setelah lama ikut antri, (antriannya udah kaya mau antri terima sedekah kaum duafa, lama beneeeerrrr) akhirnya giliran gw neh sampe didepan kasir. Slepet, slepet, slepet (suara uang kertasan yg gw itung) berapa mbak??? Sekian jawab sikasir, oke neh mbak, itung lagi jangan sampe kurang yee.


Kelar ikut antri sembako, masih ada satu lagi tugas fisika neh yang harus dikumpulin. Clingak-clinguk cari teman satu kelompok. Nah ntu dia si Ririh Erma Suryani (wanita tulen yang dipertanyakan ketulenannya, soalnya ini orang ngumpulnya sama cowok mulu, hehehehe_ piss yee rih ;p) langsung aja gw cegat buat nyontek laporan fisika yang kurang. Sreeeet, sreeeet, sreeeet (ceritanya suara pulpen diatas kertas, lagi nulis gitu deh gw’nya) kelar juga tuh tugas. Waktu menunjukan ke pukul 3, hemmm pukul 2 kali yak??? Duh gw lupa neh waktu itu pukul berapa, udahlah yang pasti kagak pukul-pukulan dan gak ada yang bonyok. Saat nya ngumpulin tugas, sial bin dangkalan, itu tugas pake dikoreksi dulu lagi. Padahal ini jam udah mepet banget, maklum mau pergi hollyday coi, jadi agak gak sabaran gitu dah. Setelah ada perbaikan sana-sini akhirnya kelar juga, tapi jam di tangan dan gw coba melongok jam di indomart samping kampus udah menunjukan pukul 3 sore, wah alamat ribet neh acara ke anyer. 


Bener apa kata gw pemirsa, ini plan jadi kusut, yang seharusnya pergi ke anyer, akhirnya dialihkan ke puncak bogor. Akhirnya digelarlah rapat pleno guna membahas acara yang nyaris gagal ini. Setelah melalui negosiasi yang sangat panjang dan melelahkan (mendramatisir sekali deh :’)) akhirnya keputusan diambil, eng ing eeeennnnggg…. JAWAPANNYAAAA: ke anyernya batal pemirsa!!!! Buuuuuuuuu (sorakin rame-rameeee), akhir dari keputusan adalah, liburannya dialihkan ke puncak bogor. Dari pada batal, akhirnya kesepakatan yang berat ini dilaksanakan. Gak pake pikir-pikir lagi, langsung deh kita semua CAP CUUSS CIINNNTTT….. 


Perjalanan aman, gak terlalu macet meski serapah si Ceyla Chuwiw kalo bogor bakal hujan bener-bener kejadian. Bener-bener lu cey, serapah lu ampuh banget, besok-besok kalo ada sinetron Malin Kundang lu ikut audisi buat jadi emaknya si malin aje yee (hehehehe_ka, ka, kabuuurrrrrr ;p). Setelah bertarung melawan titik hujan yang datengnya gerombolan yang bikin sebagian basah, akhirnya reda juga tuh hujan (gw yakin ini juga akibat serapahnya ceyla neh yang mulai bête dengan hujan dan akhirnya nyumpahin biar hujannya berhenti, hahahaha_ bener gak cey??? ;p). Tapi track semakin berat neh, jalanan berkabut, jarak pandang kira-kira cuma 2 meter. Namun berkat do’a sebelum berangkat, akhirnya kita sampai juga di tujuan dengan selamat (iihh, sebenernya sebelum berangkat kita pada berdo’a dulu apa enggak sih??? Hahahahaha). 


Sampai di villa, wuuiihhh_ villa nya nyaman banget neh, sampe-sampe gw tertidur setelah tiba. Hahahahhahahaha_ ceritanya gw skip ye, soalnya gw kan gak tau cerita selanjutnya. (sorry… hahahahaha_) yang terdengar hanya dengkuran.. zzzzz zzzzzz zzzzz zzzzzz….. 


Acara selanjutnya, pagi itu matahari begitu cerah dan sepertinya udah agak terik-terik gimana gituuu, sesuatu banget deh pokoknya (syahroni mode:on). Udah siap semua neh, sekarang waktunya ke cibeureum…. Berangkaaattt!!! Sampai di gerbang cibodas mulai linglung, maklum mau cari yang gratisan, adalah Ricky Galang Pratama (seorang pria yang kini sedang terjebak cinta segitiga, ;p), ini anak muter-muter udah kaya hellikopter, niat mau menerabas lewat samping eh, ketauan juga sama penjaganya, hahahahahaha_ sesat lu rick!!! (sialnya gw sempet ikut-ikutan meripil-meripil jg lagi). Yasudahlah akhirnya kita bayar uang masuk, 9,000 buat satu motor. Tapi ada temen gw yang bernama Stuart Van Houten (anjaaaayyy, lu dengerin tuh, temen gw namanya keren sekaleeee ;p) dia yang melobi si penjaga pintu masuk. Cas cis cus ces cos, akhirnya deal diangka 35,000 buat 6 motor, keren juga jurus ngelobi temen gw ini. Tancaaap maaaanggg!!!! 


Ternyata belum sampe disitu, mau naek ke cibereum juga musti bayar. Sekali lagi temen gw yang namanya kaya londo belanda beraksi. Negoisasi agak alot neh kelihatanya, selain musti antri juga sepertinya tarifnya lumayan mahal, namun sekali lagi, jurus lobi Stuart Van Houten berhasil. Chuuuuuuuuu…. >0< saatnya mendaki….!!!! 


Pendakian dimulai, berhubung yang lain pada lemot-lemot jalannya, dan ada sebagian temen yang terkena syndrome mencret-mencret yang mengakibatkan perut mules dan menghambat laju pendakian. Gw putuskan untuk mendaki duluan, kali ini gw bareng servernya anak-anak neh, Agho Subagyo (selain server yang musti dilindungi, si yoyok ini kalo diajak kemana aja kagak pernah nolak, mungkin diajak ke jurang dia ikut aja kali yak… :’0) Asik berjalan tibalah sebuah insiden kecil nan kocak yang sayangnya biking gw nahan ketawa (mubazir banget sih sebenernya neh kalo gak diketawain) si yoyok yang lagi asik melintasi pendakian tiba-tiba kesandung, mana banyak orang pula (hahahahahahahaha…. Ketawa disini aja dah gw, sorry ye yok, lucu sih kalo inget itu :D). Jalan sambil photo-photo, tiba-tiba salah satu temen gw yang paling gokil Aulia Aditya (ini orang gak pernah mati gaya, sampe-sampe kuliah aja pake celana gombrong ala artis barongsai… :p) menyusul pendakian gw sama yoyok. Ternyata Aulia gak sendiri, dia ngebut bareng bininya si Andrex R Aditya (duh gw gak tau namanya.. :’s). Setelah beberapa lama, akhirnya sampai juga di air terjun cibereum, waaaaaahhhh!!! Keren neh aer terjunnya. Lagi-lagi temen gw si Aulia, yang lain langsung merangsek kearah aer terjun eh dia mah malah mengkerut mencari toilet, hahahahaha_ ternyata sikuning lonjong sudah ingin mendobrak lubang tersempit di dunia… hhhoooeeekkkzzz!!!! 


Asik photo sana-sini, akhirnya kelar juga neh keberadaan kami di curug cibereum. Saatnya penurunan, kali ini gw terun duluan dan kali ini jalan bareng si gila Aulia. Seperti kejadian pendakian, si Aulia juga sama kaya si yoyok, lagi banyak-banyaknya orang, si aulia kepleset, gubraaaakkk!!! Hahahahahahahahaha_ (pas kejadian gw gak sempet ketawa :p). Akhirnya gw sampe duluan di warung tempat anak-anak parkir motor, sekali lagi si Aulia mencari ruang kecil yang biasa dipakai orang buat merenung… toilet.. ( gw yakin itu bokong panas banget kali yak, sampe tiap istirahat selalu kembang kempis… hihihiihi_). Setelah semua berkumpul saatnya kembali ke villa, kejadian kocak terus berlanjut. Saat jalan pulang, anak-anak pada lupa gang yang kita lewatin buat motong jalur tadi pagi. Masuk ke satu gang, dengan pede, si yoyok yang berada di jok belakang motor gw, meyakinkan gw kalo emg itulah jalannya, dan ternyataaa… hahahahahaha_ jalan buntu. Dan yang bodohnya lagi si Andre dan bininya yang tetep tancap gas meski jalan buntu dan terjebak di kebon orang, hahahahaha… konyolnya lagi yang lain yang seyogyanya udah tau itu jalan buntu ya ikut aja lagi…. Hahahahaha_ koplak dah!!!! Puter balik ciinngg!!! 


Setelah putar sana-putar sini akhirnya ketemu juga tuh gang yang membawa kami kea rah villa. Sampai villa kita semua istirahat… Hmmmmmm_ tidur sejenak… 


Hari sudah sore dan semua siap-siap untuk pulang kembali ke rumah masing-masing. Sekitar jam 16:30 kita semua beranjak dari villa itu, bruummm…!! Perjalanan santai dan gak terlalu macet, sampai disebuah rumah makan neh. Nyam-nyam…. Waktunya makan, menunya menantang sekali, harum jengkol semerbak menggoyang lidah. Hajaaaaarrrr!!!!, setelah kenyang saatnya bayar, hahahahahahahahaha_ (ketawa dulu lah gw.. :D) ternyataaaa, ini rumah makan selain bikin perut gemuk tapi juga bikin kantong jadi kurus. Gw makan jengkol sama peyek udang abis Rp. 19,000,-, yang parah ya si artis barongsai, entah makan apa, yang pasti dia pemecah telor, eh pemecah rekor maksudnya, Rp. 36,000 buat sekali makan, hahahahahaha_. Saatnya melanjutkan perjalanan, hari udah semakin gelap, sampai pada pertigaan kearah parung. Iseng dikit gw deketin ricky yang lagi asik mengendaraain motornya dengan navigatornya Shinta Sari Murti (Rock n Roll banget ini orang stylenya). Tepat berada di samping ricky, gw geber dikit gas motor gw, bruumm!!! Bruummm!!!, alhasil Ricky yang lagi asik terpancing juga birahinya, (hahahahah, apa coba ;-p). Tanpa pikir panjang itu gas dihajar sampe puuoolll, yoi gw gak mau kalah dun, gw tarik juga gas motor gw. Ternyata yang lain juga gak mau kalah, Stevipay Deiqita (gw suka neh kalo doi maen guitar, asik banget petikannya ;-)) dengan navigatornya Wiwi Andinita Suryadi (wi, bawaan lu banyak banget, lebih mirip kaya orang mau pulang kampong dari pa kaya orang mau ke puncak, hahahaha ), Aulia Aditya dengan navigatornya Ceyla Chuwiw, Tigor Sebastian (ini orang kagak ada matinya kalo masalah dangdutan, hahahaha_ keren banget sih lu buy.. ;)) dengan navigatornya Ririh Erma Suryani, Lalu ada Stuart Van Houten dengan navigatornya Arief Hidayat (brader gw yang satu ini kocak orangnya, ngelawak mulu kerjaannya, mantapzz braadd!!!) dan yang terakhir si Andrex R Aditya (temen gw paling perhatiaan neh sama anak-anak, sering banget kirim-kirim sms tip-tips gak jelas J) dengan navigatornya si nini (duh, bini lu sapa sih nde namanya??? :s). 


Bener-bener kaya 2FAST AND 2FARIOUS, semuanya menggila saling salip dan saling kejar. Asli dah, mirip banget neh kaya scene nya itu film, bedanya kalo yang dibioskop itu Tokyo Drift, nah yang ini Parung Drift (maksa sekaleeee :’(). Bener-bener gak ada yang mau ngalah, berhubung gw bawa server, dan barang bawaannya emang berat, ya gw Cuma bisa ngikutin aja dari belakang. Tiba-tiba… brrummm!!! Brruummm!!! Gile si Ipay ngamuk, ini orang bener-bener dah naek motornya, ngeri juga gw jadinya. (semakin memperlambat laju, cari aman aja dah.. ). Akhirnya sampe juga di rumah Bubuy, buat ambil motornya si Arief yang dititipin, setelah minum-minum sejenak, kembali melanjutkan perjalanan pulang. Perjalanan berikutnya belum semulus yang diperkirakan, si Arief, brader gw yang satu ini matanya moker banget, alih-alih takut ketiduran waktu di motor, kita putusin buat mampir tukang kopi dulu. Gw, Ricky, Shinta, dan Arief ngopi dulu. Setelah kelar ngopi, barulah kita beranjak lagi buat nerusin perjalanan, huuaaahhhh…. Kali ini gw harus pisah track, yoi sob sampe ketemu sabtu depan, sapa gw ke temen-temen…. Cap cuusss cciiinnntttt….. back to go home…. 


Sampe rumah langsung istirahat, capek banget tapi senang sih. Apalagi ada kabar buat semester depan kelas kami dipisah (kamiii???? Lu aja kali di yang dikelas A sendirian,;( yang lain pada jadi satu di kelas C dan D). Sedih juga sih, ini mungkin kenangan terakhir bersama kelas G gw, huuuu, keren sob, bro, sist buat pertemanannya. Semoga pertemanan ini bisa terus sampai selamanya… keep rockin’ but no fuckin’…. 424….!!!! Yaaaa’eeeeee!!!! 
Regards, 
424 in memoriam… 
picture by: http://cihuynutkid.blogspot.com/2012/01/anyer-yang-dingin-424-in-memoriam.html

insensibility

Hidup dalam kehidupan yang benar-benar hidup. Mata, hati, dan akal adalah kesempurnaan. Sebagian orang menyalahkan takdir, dan sebagian lg menangisi takdir. Aku?? Telah berusaha menyikapi ini dengan bijak. Sedikit penyalahan dan tangisan juga telah menamparku dan memberiku sedikit keikhlasan. Terima kasih untuk 25 tahun pengalaman ini.

Mereka membuka mata lebar-lebar dan merumuskan dengan lantang tentang apa yang mereka lihat. Menilai atas apa yang mereka pandang, dan menelan bulat-bulat dalam mata mereka. Sebuah penilaian yang menjijikan bagi seorang terpelajar. Menjadi seseorang penderita 'narsis akut' adalah hal yang memalukan, dan pemikiran paling lemah yang pernah ku temui. Seorang yang muda dan berkelas menamakan dirinya sebagai seorang malaikat. Mensucikan dan membanggakan segala kebaikan namun tak mampu berfikir. Menjadi sebuah solusi dan merasuki tiap masalah tanpa tau isi dalam merupakan kebanggaan buat si 'kaca pembesar' ini. Kebanggaan atas apa yang malaikat ini miliki adalah sebuah yang kekal baginya. Dan mata si malaikat ini tak ubahnya sebuah mesin penilaian paling akurat baginya namun paling menjijikan bagiku. Malaikat ini penguasa dunia, malaikat ini solusi yg bijak, atau malaikat ini hanya segumpal kebodohan yang mengagungkan kaca mata bacanya?? Mata tanpa hati dan akal bagaikan hewan kerdil yang mengais makanan dalam tiap lubang tanah dan mengamati dengan cermat. Dan aku rasa, seseorang dengan mata sebagai patokan dalam penilaian tak ubahnya seperti keledai dungu.

Seseorang yang buta pun mampu berjalan dan melakukan apa yang dapat kita lakukan meski dalam batasan-batasan mereka. Saat mereka melakukan hal yang lumrah, namun itu sebuah hal yang hebat menurut kita yang sejatinya msh dpt melihat dgn jelas. Hati mereka tetap terang dan perasaan sibuta dapat melihat ujung sebuah taman. Menilai dengan apa yang mereka rasa dalam balutan hati merupakan suatu hal yang menyenangkan. Mereka yang memiliki hati dan perasaan adalah mereka yang selalu menghargai apa yang mereka punya. Tongkat mereka tak lebih dari sekedar besi tua yang berkarat. Namun kegelapan mereka tak membatasi keingin tahuan mereka terhadap sekitar. Mereka yang memupuskan fakta bahwa mata adalah segala-galanya. Meraka tak pernah membanggakan rupa dan harta yang mereka miliki, sebuah kesedihan atau kebanggaan?? Betapapun perihnya, dialah yang seharusnya mendapat tempat lebih dari sekedar 'kaca mata baca' loakan.

Berfikir dan menjatuhkan diri pada suatu titik masalah adalah pengalaman yang sesungguhnya. Mencermati setiap kejadian dan berfikir bijak adalah keindahan dalam merumuskan suatu masalah. Seseorang yang cakap tak akan pernah menjatuhkan seseorang dgn kebodohan-kebodohan tanpa akal dan pola pikir yang bijak. Meletakkan masalah pada tempatnya dan pengambilan sikap yang bijaksana adalah suatu kebanggaan. Mereka yang selalu mendalami tentang 'apa dan mengapa'. Mereka yang mengumpulkan debu sebagai sebuah pelajaran. Dan mereka adalah sebuah opsi paling logis meski terkadang tak menempel pada sebuah keinginan. Namun apapun itu, akal adalah sebuah jalur penilaian yang jauh dari kebusukan.

Mata akan hanya akan membuat hati mu menangis bila suatu saat kau buta, Hati hanya akan tersakiti jika akal yang kau miliki tak berfungsi, dan Akal akan tampak sempurna jika dapat diamati dengan mata. Jadi biarlah mata mu mengamati, lalu genggamlah dalam hati sebagai sebuah kejujuran dan keadilan serta keikhlasan, dan pikirkan segalanya dengan akal yang sehat. Ketidak sempurnaan adalah hal yang lumrah, namun rasa sosial telah membawa kita kepada personal yang berbeda. Tak perlu meleburkan diri dalam 1 koloni, pembelajaran adalah sesuatu yang paling memgungkinkan. Matamu bukanlah ujung dari usulan terakhirmu, hatimu pun bukan sudut dari segala penerimaanmu, dan akal hanyalah pematangan dari semua gumpalan yg harus dipecahkan. Kebijakan yang saling bergandengan adalah tujuannya.

Keburukan ini yang menjadikanmu terlihat cantik, keburukan ini pula yang membuat si cantik menentukan pilihannya, bukan penilaiannya. Menjadi sombong dan angkuh atau tetap menghargai si buruk sebagai bagian dr kecantikannya. Keindahan seseorang ada pada penilaian orang lain, bukan pada sifat narsis yang malah membuat sebagian orang menganggap mu DUNGU!! Nilailah seseorang dgn arif dan bijak, kelak kau akan dapat sesuatu yang jauh lbh berharga dari pd hanya sebuah perbandingan-perbandingan idiot yang malah membuat kepalamu membesar namun dgn otak yg tak lebih dari sekedar gumpalan darah yg telah membusuk.
picture by: http://cihuynutkid.blogspot.com/2012/01/insensibility.html