eat you alive cover - limpbizkit

30 Jun 2012

Lagi neh gue mau pamer vidoe :p
Kali ini gue mau ngacak-ngacak lagu Eat You Alive nya LimpBizkit, ya namanya juga baru bisa maen guitar, ya maap dah kalo agak-agak nggak sedep diliatnya :p


Buat yang penasaran dan video ini gak bisa di play, silahkan buka di http://youtu.be/K15MJgf3cOU semoga senang dan kalo gak suka boleh banting aja :p


bila ucapan penguasa tak boleh dibantah, kebenaran pasti telah terancam
 -widji thukul-

rise above this cover - seether

Di posting kali ini gue mau pamer video, hahaha meski baru belajar maen guitar tapi gak papa kali pamer dikit. Neh gue lagi maen lagunya seether yang judulnya Rise Above This, lumayan energik lagunya, tapi sayang gue nya yang letoy bawainnya. Yuuk ah mulai... :)


Nah gimana? lumayankan permainan gue :p kalo yang ini gak bisa di play, check di http://youtu.be/gWblfvhDBco
Buat yang berkenan boleh kasih masukan atau makian :D
bila ucapan penguasa tak boleh dibantah, kebenaran pasti telah terancam 
 -widji thukul-

menagih janji reformasi

29 Jun 2012



Kemanakah semangat itu.
Kemanakah perginya para pejuang reformis.
Kemanakah mimpi reformasi yang dijanjikan.
Kami melarat tuaaannn!!!


Inikah kenyataan yang kalian berikan.
Inikah suara lantang yang dulu diucapkan.
Lalu, kemana pemimpin kami?
Inikah tujuan dari semangat reformasi.


Bukan sabar kami yang telah habis.
Tapi kami butuh kejelasan, bukan kebablasan.
Kemanakah reformasi itu akan dibawa.
Kami lapar tuaaannn!!!


Lantangnya suara teriakan memecah telinga, dan derap kaki seakan mengusir debu-debu yang tengah singgah. Hari itu, seorang pemimpin terjatuh dan tak berdaya ditangan para ksatria-ksatria karbitan. Tak ada ungkapan manis, dan tak ada ucapan terima kasih mereka menginjak hati seorang tetua yang juga tak terlalu baik dengan kami. Kalian menang dan kami bangga, namun kini... Kalian telah meninggalkan kami diantara kebingungan, kalian meninggalkan kami diantara kelaparan. Kaum kami merampok, mencuri, dan mengemis. Ini adalah salah kalian!!


Kami menagih apa yang telah kalian janjikan terhadap reformasi, dan kami menagih apa yang telah kalian tebar kedalam hati kami. Kami tak lebih dari kaum yang pesakitan yang harus menanggung kemelaratan ini dalam arti yang sebenar-benarnya. Inikah hasil dari dukungan kami terhadap reformasi kalian? Inikah balasan bagi kami yang telah ikut bersama kalian dalam reformasi? Kalian para pecundang dan ksatria karbitan kini telah sembunyi entah dimana. Keadilan tak kami temui, dan kesejahteraan tak pernah sekalipun menghampiri kami untuk sekedar menyapa. Inikah hasil dari reformasi yang dulu kalian agung-agungkan?


Kebusukan tak akan pernah hilang dari politik, faktanya kalian tak pernah dengan tulus memperjuangkan nasib kami. Dan yang terakhir, kalian adalah bangsat!!

i and the trip across the szechenyi bridge


Tak ada yang aku ketahui, bagaimana mereka para ilmuwan mencoba mengaplikasikan bahwa bumi itu bulat, dan aku hampir pasti mengagumi sosok jenius berkepala setengah botak dengan frame kacamata keemasannya. Bukankah dahulu sebagian dari mereka berkata bumi itu datar? dikelilingi dinding es yang mereka sebut sebagai kutub selatan. Lalu apa yang menyebabkan secara perlahan pandangan itu berubah dan menggantikan teori lama tentang bumi itu? Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa kita dan dunia ini pada suatu dimensi yang meriah, riuh dan segar. Tampak lebih berwarna dan hal ini jelas membuka mata siapa pun akan isi dunia ini, bagaimana mereka tumbuh, bermetamorfosis, marah dan menghancurkan segalanya. Ini sangat unik, dan aku jelas masih tak dapat menghapus kebingungan ini, meski aku sendiri tak bisa meragukan apa yang terjadi disini. Segala bentuk kejadulan telah berganti ke arah yang mereka sebut dengan masa modern, masa dimana ilmu pengetahuan begitu berharga, menggantikan atau bahkan menjadi pelengkap sebuah kekuatan. Sampai detik ini aku masih merasakan situasi dimana separuh dari masa yang merugi dalam diriku, tak hitam namun cukup membuat ku gelap, tak merah pula, tapi ini jelas sebuah kesalahan fatal. 

Mereka yang telah merubah dunia ini jelas membuatku terpesona, menerangi bumi ini, melakukan hal-hal diatas kewajaran manusia namun tetap ter-logika-kan. Aku?? ya sekali lagi aku hanya mampu menjadi seorang pengagum, penggembira, bahkan untuk sekedar menikmati buah pikir mereka pun aku tak bisa benar-benar hanyut. Ini adalah malapetaka, dan ini jelas harus ku rubah, kerinduan ini pada malaikat kiri ku harus segera dikurangi, atau bahkan harus dihapuskan sama sekali. Tak ada jalan yang begitu mudah untuk memulai sesuatu hal yang baru, seperti mereka yang telah merubah teori tentang bumi itu, dan bukan pada proses yang instant, mereka begitu menghargai usaha dan kesabaran mereka, menggadaikan pikirannya pada kehidupan pribadinya dan mungkin memusnahkan rasa lelah mereka. Sekali lagi, aku tetap tak paham dengan apa yang mereka lakukan, meski terkadang aku terlihat begitu antusias dan sesekali mencoba berpikir jauh melebihi kemampuanku. Hal ini aku pikir normal, tak ada yang salah dan segala bentuk kepanikan adalah sebuah dorongan yang bagus. Aku selalu mengagumi mereka, meneriaki mereka dengan rasa bangga atas kekagumanku, faktanya ini adalah hal yang paling idiot selain kerinduanku pada masa dimana aku menjadi seorang yang absurd dan menjadi pribadi yang memalukan. Aku, mereka dan kita adalah sama, terlahir pada proses yang sama dan pada satu spesies yang sama. Perbedaan itu mendasar pada pandangan dan cara berpikir kita. Awalnya semua terlihat normal sampai aku merasa sebuah vandalisme adalah cara menikmati hidup yang benar-benar hidup, merasakan sensasi dari sebuah dorongan negatif dan memberi denyut yang menghidupkan adrenalin. Membaur dalam sebuah kumpulan babi-babi yang kotor yang mengepung mereka pada lumpur-lumpur yang 
menjijikan. Hidup ini harus aku atur, dan mereka jelas tak berhak melarangku sama sekali sampai saat-saat yang membuat dilema mengharuskan ku bersujud menyembah sebagian berhala. Aku mulai muak menghadapi kisah melodramatis yang sendu, walau pada faktanya airmata itu pun juga menjadi hak ku. Dalam tiap periode kehidupan, aku coba memaknainya sebagai sebuah perubahan dan mencoba dengan sangat keras untuk mengaturnya sekali lagi. Tangisanku tak pernah terdengar keras, cukup sendu namun mengharukan bagi batinku, aku merasakan sebuah dejavu yang unik, terkadang menggelikan yang kini membawaku pada sebuah rasa menyesal yang mendalam. Mendengarkan para tetua bercerita sungguh membuatku bosan, menghilangkan sebagian rasa percaya diriku, dan hampir membawaku pada sebuah peperangan yang sama sekali tidak aku pikirkan. Untuk menghadapi seorang Vlad Tepes apakah harus menggunakan bawang putih? lalu apa keyakinan seorang anggota Janissary sehingga membuat mereka begitu mengabdi dan loyal? Aku menganggap ini adalah kekonyolan, mereka tak berhak memasuki ruang pribadiku bahkan aku sama sekali tak perlu doktrin-doktrin penyemangat untuk mempertahankan apa yang aku miliki. Hal lumrah yang selalu aku teriaki, ini aku dan kalian adalah tentang dan hanya hidup kalian, kita tak bisa menyampurnya apalagi bereaksi pada satu kehidupan yang lain. Kesalahan terbesarku adalah lari dari mereka yang sangat menyayangiku dengan salah. Bukan salah mereka sesungguhnya, ditiap pribadi tersimpan antusias yang berbeda, dan pengaruh genetika jelas membawa kita pada bentuk dan kelamin yang berlainan. Begitu pula yang membawa pengaruh mendasar pada setiap sikap dan sifat, aku tak pernah benar-benar memahami hal itu sampai akhirnya aku terjatuh dan terjerumus kelubang yang aku pastikan, kelak aku tak akan terjerumus ke lubang itu untuk yang ke-2 kalinya.


Terkadang kegilaan ku melampaui batas dimana garis kewajaran telah diletakkan, memikirkan tentang konsep dasar time travel, dan membela mati-matian seorang John Tittor yang sama sekali tak pernah ku kenal. Tak lain, itu adalah sebuah ungkapan rasa menyesal seorang rendahan yang masih angkuh. Sesekali sipemalas ini mengetikan beberapa kata yang tak lazim ke mesin pencari, dan mencoba mencari sesuatu yang akan mendorongnya pada sebuah reaksi positif yang menguntungkan. Aku selalu terbuai akan sejarah masa lampau tentang sebuah kemenangan, dan menjadikannya inspirasi pribadi, namun aku terlalu dangkal dan mengaplikasikannya pada tindakan-tindakan yang sia-sia. Separuh dari hidupku adalah muntah, dan sisanya adalah kesalahan. Tak ada setitikpun kebenaran yang aku lewati, sisi dimana seharusnya aku berada dan menikmati rasa bersyukur ku. Isaac Newton memberiku pelajaran beharga pada teori gravitasinya, aku sadar, aku hanyalah milik dari penguasa alam ini, sejauh apapun aku melesat, tentu aku akan kembali padanya dalam keadaan baik ataupun buruk, fakta yang menyakitkan namun membuatku sedikit merenung akan pentingnya menjadi seorang yang benar-benar baik. 


Bukan kesempatan yang membuatku gila, aku jelas memiliki mereka yang hidup melingkariku dengan setiap opsi yang membaikan ku secara pribadi, namun aku tak pernah berfikir setua mereka. Dan aku tak dapat membayangkan, dengan usia yang belasan tahun mengikuti pola pikir mereka yang sebenarnya mereka pun pernah merasakan usia dimana waktu itu aku pijak. Yang tak pernah aku cermati adalah fakta mereka telah memakan garam lebih banyak dari aku yang hanya menjilatinya. Musim ini harus aku tuntaskan, aku tak pernah berharap kebingungan dan kecemasan ini terus berlarut-larut. Aku berusaha menyudahinya dan melangkah dengan usaha yang seharusnya menjadi warisan keluargaku terhadap ku. Aku bukan pembelot yang benar, dan aku bukan penyebrang yang cerdas dan tepat seperti Umar Bin Khattab yang mengkhianati leluhurnya untuk sebuah kebenaran Allah. 


Akhir musim semi akan segera berakhir, namun jalan panjang tak pernah aku ketahui secara pasti. Langkah dan letak kakiku masih terasa bingung, aku tak bisa memprediksi semua, apakah setelah ini musim-musim yang indah akan datang atau musim-musim terberat siap menantang sipemalas ini. Aku tak ingin berujar, dan aku menoak untuk menyesal, aku hanya akan menjalani semua ini dengan apa yang mereka sebut dengan kebaikan, namun tentunya dengan caraku sendiri. Ini adalah sebuah ungkapan tanggung jawab atas apa yang pernah terlewati, dan mencoba menebusnya dengan sesuatu yang membanggakan. Aku bukan ilmuwan yang sanggup menerjemahkan teori- teori briliannya kedalam sebuah hal yang nyata, tapi aku yakin separah apapun nantinya, aku akan dapat membuktikan aku bukan orang jahat, setidaknya bila aku tak sanggup menjadi orang yang baik. 


Terima kasih masa-masa sulit yang membuatku sekarang memiliki hal yang -paling tidak- jauh lebih baik, aku bersemangat, dan aku tak ingin menjadi seperti Mustafa Kemal yang membawa jutaan orang kearah yang salah, menurutku. Aku akan melakukan dan membawa hasil bagi diriku dan aku sama sekali tak berniat membawa mereka kearah ku. Cukupkan saja menjadi sebuah contoh kegagalan yang seharusnya tak dimiliki oleh sekumpulan babi-babi kotor ini. Aku tak seburuk yang mereka kira, dan aku bersyukur, namun aku mencoba meresapinya dan meletakan kecukupan ini pada sebuah titik nadir seorang anak kampung yang naif...

filotes

25 Jun 2012

Hari ini matahari kurang bersahabat, panasnya bikin celana dalem gue yang gue jemur gak kering-kering. Ditambah lagi dengan angin yang seakan pada mudik entah dalam rangka apa, yang pasti beberapa hari terakhir nuansa senja gak lagi bikin gue enjoy ngopi. Beberapa hal absurd mondar mandir disekeliling gue, diantaranya ngendep didalam otak gue dan sepertinya ogah keluar. Sarapan gue juga terasa hambar, seperti makan kacang polong tapi gak bikin plong, atau kaya minum teh tapi gak terasa relax. Pokoknya beberapa terakhir ini emang suram sekali dah.

Gue sendiri gak tau kenapa hari-hari gue belakangan ini terasa ada yang kurang, gaji udah keluar, utang udah dibayar, dan kebutuhan penunjang juga udah dibeli. Sempak?? ah, sempak gue masih banyak, jadi gak perlu beli dulu, lagi pula sepertinya masalah gue bukan pada sempak dah. Lalu kira-kira apa ye?? Heemmmm, okelah gue nyerah, gue ngaku.... hari-hari gue sekarang kurang nyaman karena masalah percintaan :0. Ya beginilah nasib gue, semua berawal dari keegoisan gue. Tapi apa yang jadi egois gue ini sebenernya hanya ungkapan kecintaan gue sama dia, dan bukan semata karena gue benci atau bukan pula karena berkurangnya rasa sayang gue. Well, mungkin sebagian atau malah seluruh orang menganggap ini adalah hal yang keterlaluan, tapi seperti kata pepatah, lain lubuk maka lain pula ikannya. Sepertinya gue harus berterima kasih untuk pepatah yang satu ini, hehehehehe...

Ya gue sih berharap semua akan baik-baik aja, tapi setelah apa yang terjadi, gue pikir semua butuh waktu. Walaupun masalah ini gak serumit silsilah dewa-dewa Yunani, tapi jelas ada efek sampingnya. Jangankan hati, obat aja ada efek sampingnya, hahahahaha... Nah, efek samping itu yang masih berasa sama gue, tapi gue juga gak mau kalo nantinya masalah ini jadi runyam. Entahlah, ya semoga aja semua akan baik-baik aja dan bisa normal kembali. Sayang kalo sampe nanti ada masalah besar, hancurlah semua kisah roman picisan gue. Tapi setelah melewati beberapa episode macam sinetron Indonesia, gue cukup paham kok untuk tetap bisa mempertahankan dan menjaga kelangsungan hubungan ini. Tapi sekali lagi, gue cuma mau mempertahankan kalo dia emang mau mempertahankan, kalo dia yang..... eemmmm. yasudah lah, gue rasa segini aja curhat gue. Akhir kata, biar agak nyambung sama judul entrinya, gue cuma mau bilang.... filotes oohh filotes :(

don't judge each day by the harvest you reap, but by the seeds that you plant.
 -Robert Louis Stevenson-

janissary, pasukan elit milik turki

14 Jun 2012

Siapa yang memilii pasukan elite pertama didunia? Waffen SS milik Nazi yang setia pada pemimpinnya? Bukan! SAS-nya Inggris yang dalam perang gerilya kalo boker kotorannya juga dibawa biar gak ketahuan musuh? Bukan! Densus 88 yang telah banyak main bom atau Kopassus yang mukanya dicoreng-coreng kalo mau perang milik Indonesia? Bukan! Atau GIGN milik Prancis? Bukan juga! Lalu siapa pemilik pasukan elite pertama didunia yang sekaligus berpengaruh terhadap pemerintahan?

Yerp,, mereka adalah Janissary, pasukan elite milik Kekaisaran Ottoman atau yang biasa kita sebut dengan Kesultanan Utsmani yang sekarang adalah Turki. Janissary sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya "Pasukan Baru". Pasukan ini terdiri dari anak-anak yang telah dididik sejak kecil yang berasal dari daerah yang telah ditaklukan oleh Kesultanan Utsmani, dan kebanyakan dari mereka adalah anak-anak Eropa yang di gembleng dan di muslimkan. Janissary ini merupakan tentara elite modern di jamannya, konon Janissary adalah tentara pertama yang menggunakan senapan. Kesetiaan dan pengaruh kekuatannya pun tidak bisa diremehkan, terbukti selama pengepungan beberapa bulan dalam menaklukan kota Konstantinopel yang sempat mengalami kesulitan, namun berhasil tatkala pasukan ini ditugaskan menyerang.


Kesultanan Utsmani bersama Janissary telah banyak melakukan penaklukan, yang terbesar tentu yang telah saya tulis diatas saat pasukan Janissary ikut serta dalam penyerangan ke Konstantinopel. Selain itu, pasukan ini pula yang sempat menumpas penguasa Wallachia Vlad Tepes si penyula yang kejam, uniknya adalah pemimpin pasukan Jenissary kala itu adalah adik Vlad sendiri, ini adalah bukti kesetiaan pasukan Janissary terhadap Kekaisaran Utsmani.

Namun seiring buruknya kepemimpinan Utsmani jauh sesudah Janissary berhasil memenangkan perang di Konstantinopel, maka semakin buruk pula kesetiaan pasukan ini terhadap Kesultanan. Saat-saat kehancuran ini adalah ketika banyak mengalami kekalahan dalam perang, dan pejabat-pejabat Kesultanan penuh dengan korupsi, dan puncaknya adalah saat pasukan Janissary ini mengkudeta Kesultanan dan membebaskan mesir.

Namun, meski Janissary kini hanya tinggal sejarah, tentunya ini adalah pencapaian yang sangat menakjubkan buat dunia militer. Terbukti dengan banyaknya pasukan-pasukan elite di jaman sekarang seperti yang saya sebutkan diawal tadi.

don't judge each day by the harvest you reap, but by the seeds that you plant. 
-Robert Louis Stevenson-

knights templar: tentara miskin yang merajai konspirasi dunia


http://www.samosmanbooks.com/wp-content/uploads/sacredknights-templar.jpg

Berawal dari seruan perang salib yang digagas oleh Paus Urban II, jutaan manusia berkumpul untuk mengikuti perang suci ini. Bukan hanya dari klangan bangsawan dan ksatria, ekspedisi ini diikuti pula oleh rakyat biasa dan miskin. Sepanjang ekspedisi perang suci ini, para ksatria perang salib menjelma menjadi kekuatan yang besar, dan seiring kekuatan yang semakin membesar, bergeser pula tujuan awal mereka yang sebelumnya mengatas namakan kesucian dalam perang mereka, kini menjadi perang perampasan kekuasaan. Hal ini terbukti dari penyerangan mereka ke Konstatinopel, dan penjarahan besar-besaran, sebab pada masa itu kota Konstatinopel adalah kota nasrani. Jadi dengan kata lain, para ksatria perang salib sudah mengenyampingkan urusan keagamaan dalam kelanjutan ekspedisi ini. Bukan hanya di Konstatinopel, para ksatria perang salib ini juga melucuti emas-emas di kota kristiani lainnya yaitu Hagia Sopia.

Setelah perjalanan panjang, sampailah para pejuang salib ini di Jerusalem, dan setelah pengepungan beberapa minggu, akhirnya kota Jerusalem dapat ditaklukan oleh pejuang salib ini. Dalam upaya menguatkan pijakannya di timur tengah, para pejuang salib membentuk berbagai organisasi ketentaraan guna melawan musuh-musuh mereka. Mereka membentuk aliran-aliran ketentaraan dan melatih tata cara ketentaraan kepada pengikutnya. Beberapa aliran itu adalah Knight Teutonic, Knight Hospitality, Knight St John dan sebagainya. Namun bukan aliran yang tersebut itu yang nantinya akan menjadi sejarah panjang perjalanan pejuang salib ini. Ada satu aliran yang bernama Knight Templar yang akan mempengaruhi perjalanan sejarah dunia.

Dua puluh tahun setelah pajuang salib menguasai Jerusalem, dua orang pejuang salib dari Prancis yaitu Hugh de Payens dan Godfrey de St Omer menggagas aliran Templar ini. Knight Templar. Dari yang awalnya hanya sembilan orang pengikut, aliran ini tumbuh sangat pesat dan mendirikan basis kekuatan di bekas reruntuhan kuil Sulaiman. Para Knight Templar menyebut diri mereka dengan sebutan “tentara miskin”. Namun hanya dalm waktu singkat, mereka menjelma menjadi orang-orang kaya dan terpandang. Mereka mengawal penuh para peziarah dari Eropa yang ingin berziarah ke tanah Palestina, dan mereka hidup mewah dari uang para peziarah itu. Namun kekuatan mereka ternyata tidak sekuat kala pasukan salib pertama kali datang ke Jerusalem, hal ini ternukti dengan kalahnya mereka para perang Hittin di tahun 1187 terhadap pasukan Muslim yang dikomandani oleh Salahuddin Al Ayuubi. Dalam tekanan yang berat, para Templar tercerai berai, banyak dari mereka yang tewas dan sisanya melarikan diri ke Eropa. Dengan sisa yang ada, mereka mulai menyusun kembali kekuatan, namun alih-alih menyusun kekuatan, desas desus tentang penyelewengan Ksatria Templar ini mulai membuat gerah Kependetaan di Eropa. Aliran ini mulai bergeser pada kemurtad-an terhadap Kristiani, bahkan saat masih menguasai Jerusalem, aliran ini telah mengambil doktrin mistik dalam ritualnya. Akhirnya pada tahun-tahun berikut, ada pemerintahan untuk menangkap anggota-anggota aliran ini dan menghukumnya.

Namun meski telah resmi dibubarkan, anggota-anggota Templar tidak serta musnah. Pada tahun-tahun pelariannya, beberapa anggota menemukan tempat dimana kekuasaan tempat itu tidak mendukung kekuasaan Gereja Katolik yang notabene telah menghancurkan Ksatria Templar ini. Adalah kerajaan di Skotlandia dimana tempat aman bagi Ksatria Templar yang tersisa untuk membangun kekuatan baru. Dibawah perlindungan raja Skotlandia, Robert the Bruce mereka mulai menyusup ke dalam Gilda (persatuan pekerja) terpenting di Inggris. Para Ksatria Tempar yang tersisa menyamar sebagai tukang batu dan dapat perlindungan penuh raja Skotlandia. Lebih lanjut mereka masuk kedalam lodge-lodge masonry dan menguasai lodge-lodge ini. Pada era modern lodge ini berganti nama menjadi Masonic, salah satu cabang tertua dalam Freemason adalah cabang Scottish Rite, dimana isinya adalah mantan Ksatria Templar yang mendapat perlindungan di Skotlandia. Dan seiring dengan berjalannya waktu, para Ksatria Templar ini mulai berdiri paling depan dibawah panji Freemason.

don't judge each day by the harvest you reap, but by the seeds that you plant.
 -Robert Louis Stevenson-

damailah sepakbola indonesia

7 Jun 2012



Beberapa hari yang lalu gue gak sengaja membaca berita disebuat surat kabar elektronik. Berita itu memuat tentang pelemparan benda-benda kesebuah mobil artis negeri ini. Dan ternyata masalah atau dugaan nya adalah, karena si artis mengendarai mobilnya yang ber-pelat B (jakarta) menyusuri kota Bandung, dan disinyalir, pelaku pelemparan adalah oknum fans dari klub Persib Bandung atau biasa disapa viking. Ulah oknum ini disebabkan (mungkin) karena tragedi sebelumnya di SGBK yang memakan korban seorang viking ketika pertandingan Persija vs Persib. Bukan rahasia lagi memang, perselisihan antara kedua sporter The Jakmania dan Viking memang sangat panas. Namun apakah pantas bila inisial plat pada kendaraan juga musti mereka jadikan pelampiasan dari perselisihan? Bila dalam hal ini memang benar, maka yang jadi pertanyaan adalah, apakah perselisihan ini memang sudah meluas, bukan hanya The Jakmania dan Viking? Karena, penumpang mobil yang dilempari oleh oknum Viking tersebut adalah seorang warga Bandung asli yang kebetulan saja plat mobilnya B (jakarta). Apakah sudah separah itu emosi dan dendam kedua sporter itu terbentuk. Dari pemikiran gue, apa yang dilakukan oknum dari viking itu telah membuat perselisihan ini semakin meluas, bukan hanya dalam lingkup permusuhan antar suportter, tapi telah meluas menjadi permusuhan antara Jakarta vs Bandung. Ini sangat mengerikan, saat dua blok mulai saling menghujat dengan mengatas namakan kota mereka. Faktanya, tidak semua warga Jakarta mengerti sepak bola, begitu juga sebaliknya. Lalu adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini??

Ini pertama kali gue coba menulis tentang sepak bola dalam negeri, ehmmm tentang supporter tepatnya. Gue sebenernya gak terlalu paham dengan sepak bola dalam negeri sih, tapi beberapa kejadian telah membuat gue sedikit mengerti tentang atmosfir perselisihan antar supporter sepak bola negeri ini. Dan dari banyaknya perselisihan ini, memang yang paling kentara adalah perselisihan antara Persib dengan viking sebagai supporter dan Persija bersama the jakmania selaku supporter tim ibu kota itu. Entah bagaimana awal terciptanya perselisihan kedua kubu ini, banyak versi yang menceritakan awal mulanya pertikaian ini. Pembelaan dan sangkalan dari masing-masing kubu juga banyak sekali. Disini gue gak mau bahas terlalu jauh tentang panasnya permusuhan kedua kubu ini, gue justru ada di pihak yang menyayangkan adanya perselisihan dan dendam yang terjadi. Gue menulis ini sebagai seorang penggemar olah raga sepak bola yang cinta damai, hehehe :). Lalu, siapakah pihak yang disalahkan dari kemelut ini? adakah upaya perdamaian? bagaimana penanggulangannya? atau yang lebih ekstrim adalah pernyataan, "bubarkan saja!". Asli, basi banget gue denger pertanyaan dan pernyataan diatas. Cukup, bertanya siapa yang salah, karena gak mungkin ada yang mau disalahkan, stop tanya soal perdamaian, sebab udah banyak upaya perdamaian di lakukan, lalu penanggulangannya? faktanya aparat aja udah gak sanggup mencegahnya, kalo gitu bubarkan aja, ini gila, okelah viking atau the jak dibubarkan, tp siapa yang bisa menjamin gak akan muncul nama-nama lain sebagai jargon pengganti yang sebelumnya.

Lalu apakah harus dibiarkan dan meluas sehingga yang sebelumnya hanya perselisihan lintas supporter menjadi perselisihan masyarakat secara keseluruhan? Koreksi diri masing-masing gue pikir lebih ampuh, mencoba belajar dari kemapanan supporter-supporter luar negeri. Nah, buat renungan kita semua, berikut gue ulas sedikit tentang partai panas dalam sepak bola dengan fans-fans nya yang telah menjadi "manusia dewasa".

# Liverpool vs Everton

Liverpool yang punya masa kelam dalam sejarah perjalanan fansnya kini telah bisa berubah menadi fans yang dewasa. Tragedi Heysel telah mencoreng wajah persepak bolaan Inggris, dan pelalu utamanya adalah para hooligan Liverpool. Nah dalam partai derby mersey side ini sebenernya gak kalah panas dengan partai Persija vs Persib. Malah derby mersey side ini bisa dibilang sarat dendam, karena seperti kita ketahui, munculnya Liverpool ditandai pengusiran Everton dari Anfield Stadium. Tapi, masing-masing supporter hanya membatasi perselisihan mereka hanya dalam lingkup sepak bola, dan itu pun tidak serta merta membuat mereka jadi beringas saat ada dalam satu tribun. Makanya jangan heran ya kalo dalam partai Liverpool vs Everton kalian melihat ada warna merah Liverpool dan warna biru Everton duduk bersebelahan.

# Real Madrid vs Barcelona

El Classico, dalam partai ini sebenarnya bukan hanya sarat gengsi dalam sepak bola. Lebih jauh, permusuhan Madrid dan Barcelona merambah pada aspek politik dan budaya. Namun panasnya perselisihan antar supporter ini masih dalam kendali aparat. Memang bisa dibilang fans Barcelona lah yang sepertinya lebih mendendam terhadap keseluruhan yang berbau Madrid, ini merunut tentang sejarah umum pertikaian catalan dengan kerajaan Spanyol. Malah ada sebuah slogan  "Catalan bukanlah Spanyol" yang diusung fans Barcelona yang sangat militan dan tentu salah satu fans itu mungkin yang mengerti sejarah panjang pertikaian antara Catalan dengan kerajaan Spanyol. Namun apresiasi patut diberikan kepada Madridista selaku fans Real Madrid, dalam perseteruan yang panas, fans Madrid tetap memberi respect ketika salah satu pemain Barcelona harus naik meja operasi.

Dari dua gambaran diatas gue rasa cukup buat menyadarkan kita untuk bisa lebih dewasa menyikapi apa yang terjadi dengan Persib dan Persija. Banyak perseteruan lainnya antara supporter-supporter besar klub sepak bola, tapi mereka cukup dewasa untuk sekedar menghindari bentrokan fisik. Liverpool vs Manchester United, Juventus vs Milan, Inter vs Milan, dan masih banyak lagi partai panas yang bisa kita jadikan contoh.

Satu hal yang unik adalah fakta mereka tetap bisa berada dalam satu stadion meski mereka saling bertikai. Faktor pengaman juga sangat fital dan penting dalam mengatur ketertiban. Berbeda dengan Persija dan Persib, dimana panpel dan aparat pengaman melarang viking datang ke Jakarta saat Persib bermain tandang, dan begitu juga sebaliknya, The Jak dilarang menemani Persija saat bertandang ke Bandung. Hal ini hanya malah akan menjaga permusuhan mereka tetap abadi, karena tak pernah ada kontak sama sekali antara satu dengan yang lainnya. Saat mereka bernyanyi dan mencela tim lawan, hal ini adalah tragis, namun sebuah pelajaran akan dapat dirasakan saat mereka duduk dalam satu stadion yang sama. Keterbiasaan atas perselisihan juga akan mendewasakan mereka dalam menentukan sikap. Contoh adalah partai Juve vs Liverpool pada Liga Champions 2005. Rekam jejak dan trauma tragedi Heysel masih sangat jelas. Namun panpel sama sekali tak melarang kedua fans saling berkunjung ke stadion masing-masing lawan. Pengamanan diperketan, koordinasi digencarkan, dan upaya-upaya perdamaian dikibarkan, dan hasilnya pertandingan berjalan lancar. Bila jakmania dan viking terus dipisah seperti ini, kapan dendam ini berakhir? bila tak bertemu makan kapan mereka akan berjabat tangan, meskin tanpa rasa, namun lambat laun semua akan berubah. Dalam tiap kejadian akan ada pelajaran dan pendewasaan yang bisa diresapi.

Damailah viking, dan damailah Jakmania, serta damailah seluruh supporter Indonesia. Banyak alasan untuk kita saling merangkul, dan banyak alasan pula bagi kita untuk saling berjabat tangan. Sudahi segala permasalahan ini, dan bersama-sama junjung sportivitas dalam sepak bola nasional. Karena biar bagaimana pun juga kita ini sebangsa dan setanah air, jadi sepertinya tak pantas bila kita saling melukai. Bukan begituuu pak hajiiii. . . :)

Published with Blogger-droid v2.0.4