the ngatimin

Dahulu kala di sebuah dusun yang bernama Munggur di daerah Boyolali, saat tanggal menunjukan tanggal 15, Januari, 1985. Tangisan disuatu kampung memecah keheningan, dan seorang bayi yang bernama Adi Sulistyo terlahir sebagai seorang laki-laki. Entah bagaimana proses kelahirannya, yang pasti gue lahir dengan selamat sentosa. Dari seorang bokap yang kolot dan nyokap yang pemarah tapi sangat mencintai anaknya, gue mulai belajar hidup. Kehidupan gue normal, sekolah, bermain sampai kenakalan-kenakalan seorang anak juga hadir dalam kehidupan gue. Gue gak tau banyak bagaimana kehidupan gue saat gue masih bayi sampai balita, dari informasi yang nyokap gue bilang, gue ini anak penyakitan. Dan dari bokap gue, beliau pernah bercerita kalo gue kecil itu punya penyakit flex paru-paru. Dengan kata lain, gue ini jadi anggota keluarga yang paling boros, bayangkan aja, gue musti ke dokter tiap minggu buat check kesehatan. Hehehehehe, maaf ya Beh, udah merepotkan, dan terima kasih udah mengusahakan yang terbaik buat anak mu ini.

Saat gue menginjakkan kaki diusia yang ke-5, gue mulai masuk Taman Kanak-kanak, Di Tk yang bernama Marsudi asih ini gue mulai belajar bagaimana membaca, berhitung, sampai bersosialisasi. Lulus dari TK, gue melanjutkan ke sebuah Sekolah Dasar Negeri. Di SDN Laranagan Utara 01 gue berusaha menimba ilmu dasar gue. Lalu, selepas SD, gue melanjutkan ke sebuah SLTP Negeri di Ciledug. Di SLTP N 11 Tangerang gue mulai banyak mengenal teman dari berbagai macam latar pergaulannya. Sedikit berantakan masa-masa SLTP gue, tapi akhirnya gue bisa lulus juga. Lanjut ke sebuah STM di Jakarta Selatan, Bina Kusuma. Di STM sekolah gue amburadul, dengan skor akhir gue di D.O lantaran kebanyakan bolos, terpaksa gue ambil paket C buat nutup ijazah SMA gue.

Sekarang gue juga bingung neh hidup gue mau dibawa kemana, dengan usia yang udah gak muda gue merasa semua terlambat. Tapi gue pantang menyerah, apa yang ada ya gue kerjain, dan alhamdulillah gue sekarang bisa melanjutkan ke jenjang kuliah. Memang agak berat sih membiayai kuliah, tapi gue akan berusaha untuk menebus semua kesalahan yang terdahulu. Ya paling gak, gue bisa nyenengin hati bonyok gue lah.

Akhir kata, gue cuma mau kasih saran buat temen-temen yang lain. Semoga kalian bisa menggunakan waktu kalian dengan sebaik mungkin. Jangan pernah menyerah dan kejar cita-cita kalian. Tetap semangat dan jangan lupa meminta doa orang tua.