aku mengeluh

16 Des 2012



Tak perlu menangisi apa yang telah terjadi, sudah cukup semua ini untuk sekedar aku resapi, dan faktanya semua sama saja, tak ada perubahan sedikit pun, malah cenderung semakin menjadi-jadi. Aku telah siap dengan segala konsekuensi dan siap menerima kemungkinan terburuk dari sebuah hubungan ini. Aku percaya sepenuhnya kepada garis takdir tuhan dan aku tak ingin melawannya, aku sudah cukup sabar untuk menghadapinya. Biar bagaimana pun, semua ini menjadi tanggung jawab ku, dan aku sadar itu. Yang terpenting adalah aku tetap menjaga dan tak ingin berpaling sampai perkataan itu muncul dari mulutnya. Aku tak ingin menyakiti siapapun, dan aku tak ingin melukai semua pribadi yang ada dan sangat berpengaruh dalam hubungan ini. Aku tak menolak bila harus menanggung malu, namun aku tak rela bila orang-orang yang tak seharusnya ikut merasakan malu itu juga. Sampai kapan pun semua ini akan terlihat seperti ini sampai satu diantara kita tersadar, bahwa hidup kita tak hanya bergantung pada sebuah benda yang ada di genggaman mu, karena yang musti kita sadari adalah hidup ini sangat kompleks. Aku cukup memahami, hidup ini ternyata tak sesingkat yang kita pikirkan, dan hidup ini tak semudah yang orang-orang katakan, tentang ketenangan, dan berbagai macam teori-teori omong kosong dari seorang motivator. Semua itu tak akan berpengaruh sampai kita sendiri yang menentukan dan mengambil sikap atas apa yang terjadi dan mencoba memperbaiki semuanya dengan benar. Ini bukan kenyataan yang aku harapkan, dan ini bukan alur perjalanan yang aku inginkan, tanpa rasa dan sedikit mengutuk tingkah dari seorang yang telah masuk kedalam kehidupan ku.

Aku bukan yang tanpa rasa, aku akui aku terlalu cepat memulai dan tak dapat memaklumi semuanya, namun aku telah cukup bersabar akan hal itu. Ini terasa menyesakkan dan ini akan membunuh segala rasa ku secara perlahan, menguburnya dan hingga tiba saatnya rasa itu akan hilang dan tanpa bekas. Aku selalu bersumpah pada sesuatu yang akan aku jalani, dan aku cukup mempunyai prinsip akan apa yang telah menjadi pijakan ku. Jelas aku membenci masa lalu tentang percintaan dan aku sama sekali tak berharap kembali pada sesuatu yang telah terlepas dari genggaman ku. Kesabaranku bukanlah kesabaran orang-orang yang sebenarnya, aku harus memuali dari awal, dan aku pikir kesabaran yang telah aku lakukan ini adalah kesabaran terbaik yang pernah aku lakukan, meski pada pengaruhnya, semua itu nihil dan tak berakibat apa-apa. Untuk sekedar bercerita tentang masa lalu itu sangat mudah, dan terlalu gampang pula untuk melupakannya, itulah aku, aku cukup punya banyak waktu untuk bisa berpijak dengan kaki ku sendiri dan tak ingin terjerumus pada suatu masa lalu yang kerdil dan bukan sebuah masalah besar bila aku mampu melupakannya hanya dalam sekejap mata. Keadilan bukan tanpa cela, berharap win-win solution itu hampir mustahil dan aku faham hal itu, namun aku menolak bila harus terus-menerus menahan perasaan yang serba salah ini. aku sudah cukup terbuka dan aku telah berusaha keras melawan dan membunuh setiap ego ku dan mencoba mencair dan mengikuti segala keinginan, namun sepertinya itu tak membuatnya mengerti, entah tak mengerti atau tak mau mengerti. Satu yang harus aku akui, aku berada dalam dua sisi yang sungguh membuat ku menjadi tak biasa dan hampir membuat ku putus asa. Namun aku menolak untuk melepasnya, sebuah janji telah terucap dan sebagai laki-laki aku bangga untuk selalu memenuhi janji yang telah aku sanggupi. Dimana disatu sisi aku merasa malu bila pada faktanya, aku yang seorang laki-laki merasa didinginkan oleh keadaan ini.

Seperti menanam benih, aku telah memulai, dan semua sesuai alur dan dengan cara-cara yang wajar, memulai dari awal dan mulai menyirami benih itu dan berharap semua sesuai dengan apa yang aku tanam. Namun terkadang kita tak bisa berharap terlalu banyak akan sebuah fakta alami, ini masalah perasaan dan tak ada yang dapat memprediksi dengan sempurna. Kita musti siap dengan kemungkinan-kemungkinan dan belajar menerima kemungkinan itu dengan segala kesiapan kita. Saat benih itu akan tumbuh menjadi sebuah bunga dan mekar kearah matahari, saat itu kita akan mengatahui sejauh mana bunga itu memberi pengaruh pada kita dan membentuk perasaan emosional kita secara perlahan. Aku masih duduk dan menanti, terus mecairkan suasana dan masih menggenggam tanggung jawab yang telah aku janjikan, satu yang tak ingin dan mungkin nanti akan membuat kesabaran ku habis adalah saat hujan itu membasahi hati ku. Aku masih cukup tegar untuk sekedar berdiri, tapi aku tak tahu sampai kapan dan entah kapan waktu itu akan runtuh dan mengganti dengan perasaan sinis yang mungkin akan membakar semuanya.

o'on phone

8 Des 2012

Ternyata menjalin hubungan itu tidak sesederhana yang dibayangkan. Penuh dengan hal-hal yang bila dihitung, ternyata jauh lebih banyak hal yang menyakitkan. Menyatukan dua kepala dan menempuh satu tujuan adalah yang sulit, dan yang memuakan adalah bila masalah itu muncul dari hal-hal yang seharusnya disadari dengan sesadar-sadarnya. Ada semacam trauma yang terus menghantui, namun itu sama sekali bukan luka yang tak tersembuhkan, namun cukup pedih bila harus terulang. Berulang kali melalukan kesalahan bodoh yang seharusnya dengan mudah dipahami dan disadari itu menyesakkan.

Aku telah berusaha dan sampai detik ini masih terus berusaha untuk memakluminya, namun aku berharap semua dapat berubah untuk hal yang lebih baik. Dilain sisi aku muak akan keberadaan teknologi, namun dilain sisi kehebatan teknologi ini yang mempertemukan kita. Memang bukan pada tempatnya bila aku menyalahkan kemajuan teknologi, yang harus disadari adalah sikap dari pribadi itu sendiri. Aku tak mengharapkan seseorang yang tak mengerti teknologi, namun dalam hal ini aku sangat membencinya dan terkadang berharap seseorang yang tak peduli dengan keberadaan teknologi. Sangat menyedihkan bila seseorang lebih menyukai keberadaan teknologi dari pada pasangannya, dan terlebih bila seseorang itu sedang bersama kita. Yang tak pernah habis untuk aku pikirkan adalah, sesakit apa dia bila tak membuka jejaring sosial atau bermain game? ataukah akan mati bila tak bisa online dalam setiap kesempatan? Sebandingkah dengan rasa sakit bila kita dicampakan?

Apa yang dia punya aku pun punya, namun aku tau kapan aku harus memainkannya, dan kapan aku harus fokus. Mungkin sebagian menganggap hal ini sebuah hal sepele, namun coba bayangkan bila itu terjadi pada diri kita. Aku tak ingin membalas dengan hal yang sama, karena aku tau, itu akan sangat menyakitkan.

Untuk sekedar bersenang-senang aku pikir itu konyol, tak sesuai dan cara-cara itu sangat licik. Saat kita saling tak memandang tak ada cara lain, keberadaan gadget itu sangat penting, tapi tidak saat diantara kita saling bertatap mata. Aku tak ingin memungkiri, mungkin tanpa sadar aku petnah melakukan hal yang serupa, namun ketika aku sadar, aku cukup bisa mengontrol dan memulai lagi dengan fokus. Kini semua mungkin telah terjadi, dan aku dalam dilema, hal ini seperti masalah sepele, namun bagi ku ini menyakitkan. Aku menyerah untuk memprotes, dan kini aku hanya akan menjalani ini dengan cara ku. Aku sudah cukup muak, dan tak dapat lagi menerima hal yang seperti ini. Faktanya handphone ini telah menyibukan beberapa diantaranya hanya untuk melukai perasaan seseorang. Dan kini mungkin aku harus memakai caraku untuk melunasi semua rasa muak ku terhadap masalah ini. Selamat tinggal jejaring sosial, selamat tinggal aplikasi-aplikasi yang telah membuatku muak, dan selamat tinggal semuanya. Semoga bila ada hal yang meyakinkan ku untuk kembali lagi untuk mencoba login lagi, walau aku berharap tidak. Mungkin satu-satunya yang akan aku rindukan hanyalah menulis dalam blog ini, selamat tinggal semua, dan semoga bila ada waktu luang aku akan tetap menulis di blog ini.

Thanks a lot for this pain!!!

brief aan mijn vrouw

Sesulit itukah  kita menghargai untuk hal yang telah orang lain usahakan untuk kita? Merugikah kita bila untuk sekedar memberi sedikit apresiasi untuk apa yang orang lain telah kita lakukan? Tak usah yang berlebihan, faktanya setiap orang memang menginginkan feed back dari apa yang telah mereka lakukan, terlebih itu datang dari pasangan kita. Tak perlu berbicara banyak, dan tak perlu terlalu dipertegas, menghargai sedikit dari usaha orang lain itu adalah sebuah harta yang mungkin mengangkat moral dan memberi sedikit dorongan positif. Tapi terkadang tiap-tiap dari mereka tak peduli dan lebih memilih jalannya sendiri, tanpa melihat bagaimana orang itu telah berusa untuk kita. Cobalah mulai menghargai tiap usaha yang diperbuat orang lain untuk kita. Untuk diperjelas, kita tak akan merugi ataupun jatuh miskin hanya untuk sekedar berapresiasi.

Tiba-tiba aku merasakan de javu, bayangan dan gambaran hal itu sepertinya terekam jelas, kala jemari-jemari mengetikan kata-kata dari perasaan yang sakit. Aku bukan pengecut bila hanya untuk bercerita dan mengakui kesalahan, tapi yang kita hadapi saat ini adalah tentang statement kita yang terdahu. Aku jelas memperhatikan, yang telah terjadi jelas sangat mengiris isi dalam organ tubuh ini secara semu, tapi itu sungguh menyakitkan. Tak berat yang aku inginkan, seperti kisah terdahulu yang pernah aku tulis, bagaimana pentingnya untuk sekedar menemani seseorang yang menganggap berartinya diri kita. Aku tak butuh halus tangan mu untuk merenggangkan penat ku, dan aku sama sekali tak ingin menuntut mu untuk menyiapkan segala kebutuhan ku. Hanya hal kecil yang aku inginkan, ketika aku telah penat dengan segala aktivitas ku, sudikah kiranya kita untuk sekedar duduk bersama, bercerita dan untuk sekedar menemani. Aku sama sekali tak berharap kamu untuk merasakan juga apa yang aku rasakan, yang aku mau hanya cobalah mengerti, kehadiran mu itu cukup untuk meringankan penat ku. Ingatlah, aku tak meminta yang berlebihan, cukup temani saja aku.

Menjaga statement adalah harus, ini menyangkut beberapa hubungan dan ini tentang bagaimana kita saling merasa. Aku jelas melihat, dan mengetahui lebih dari apa yang kamu bayangkan. Aku sangat detail, menciptakan beberapa asumsi dan memperhatikan lebih dalam dari yang kamu tau. Satu yang tak pernah kau pahami adalah, menganggap ku hanya seorang yang miskin rasa. Aku melihat dengan jelas, bagaimana ketika posisi mu berubah untuk dapat menatap orang lain, ayunan mata mu yang mencoba mencari sesuatu hal yang sepenuhnya ingin kau temukan. Aku tau, aku sakit, tapi masih mengganjal dalam hati ku yang mulai membeku, haruskan aku ungkapkan kekesalan ku itu? Aku sanggup memakluminya, tapi aku berharap ini semua berakhir. Entah sampai kapan aku menahan ini semua, apa yang telah kita lewati seperti sia-sia dan sama sekali tak membekas. Mungkin beberapa dari kita berfikir itu adalah sebuah kewajaran, tapi tidak untuk ku. Aku bukan orang yang terlalu banyak berharap, aku hanya menuntut sebuah keterus terangan dan kejujuran yang tulus, meski sakit, aku lebih menghargai bagaimana kejujuran itu muncul.

INI BUKANLAH HAL UMUM, AKU HANYA BERUSAHA MENULIS DENGAN APA YANG KU HADAPI SAAT INI. AKU PERCAYA, MASIH BANYAK SESEORANG YANG BISA LEBIH BANGGA MENJAGA SENYUM ORANG LAIN UNTUK SEKEDAR MENGHARGAI USAHANYA. DAN AKU YAKIN, ADA JUTAAN ORANG DILUAR SANA YANG SANGGUP UNTUK MENEMANI PASANGANNYA UNTUK SEKEDAR DUDUK BERDUA, BERCERITA HAL YANG RINGAN DAN MENGERTI DENGAN IKHLAS. BEGITU PULA DENGAN MENJAGA PERASAAN, BANYAK DARI MEREKA YANG TETAP SETIA DAN SALING MENJAGA PERASAAN PASANGAN, MENUTUP SEGALA KELEMAHAN DAN MENGHINDARI AIR MATA. KARENA AKAN SANGAT MENYAKITKAN BILA YANG MENGHAPYS AIR MATA PASANGAN KITA ADALAH ORANG LAIN.

kartu bebas macet

19 Sep 2012

Salam, ngek, gubrak..!!! Dah lama gue gak ngurus ini blog lagi, bukan karena gak ada bahan yang mau ditulis, tapi karena emang lagi males pergi ke warnetnya, hehehehe. Sebenernya ada aja berita yang bisa gue tulis, mulai dari film yang lagi didemo, kisah penggerebekan pabrik narkoba, sampe kisah tiada akhir kasus century yang mencuat lagi. Tapi kali ini gue bukan mau share tentang hal-hal yang gue tulis diatas. Selain gak minat, sepertinya udah banyak media blog yang telah menayangkan atau mengulas tentang masalah diatas. Dan hal yang gue tulis nanti-pun, sebenernya juga sebuah kisah basi, ya tapi paling tidak gue bisa bercerita tentang kejadian yang tadi sore gue alami. MACET, yerp, kemacetan sepertinya masih menjadi bahasan yang penting buat ibu kota Jakarta selain masalah banjir.

Sore ini gue disuruh nganterin adek gue pergi ke kampus dibilangan Gandaria, ya berhubung gue lagi libur kerja, gak ada salah nya gue sekali-kali nganterin. Dengan yakin, gue berangkat sore itu, bruumm.... sampe dikampus dengan selamat dan lancar jaya. Tapi apa yang terjadi setelah gue mengarahkan laju motor gue ke arah pulang, wakwawww... ya ampun macetnya bikin bulu kuduk gue merinding. Nampak dari arah arteri, jembatan layang kebayoran menuju kearah ciledug dipadati kendaraan yang berjejer tak rapi. Jelas ini bukan pemandangan yang bagus, maklum meski gue juga beraktivitas, tapi area yang gue lewati gak semacet yang gue liat ini. gue kerja didaerah kedoya dan jalur yang gue lewati, meski macet namun tak separah dengan apa yang gue saksikan saat itu, dimana kendaraan menumpuk tak bergerak dengan leluasa. Kembali ke cerita... alhasil, gue memutuskan untuk tidak melewati jalur kebayoran yang mengarah ke ciledug, tapi gue mencoba mengambil jalan arah permata hijau yang arah ke kelapa dua. Dan lagi-lagi, bukan dapat kelancaran, tapi area macet lagi yang gue dapat, karena gue udah terjebak, terpaksa gue nikmatin mecet ini. Dan yang parahnya lagi, setelah gue berhasil melewati jalur permata hijau, gue melalui arah kelapa dua menuju joglo. Dan lagi-lagi, macet masih jadi jajanan gue disore itu, jangankan berjalan perlahan, untuk sekedar bergerak pun butuh waktu cukup lama, ya mungkin buat sekedar joget-joget gangnam style bisa kelar kali buat sekali gerak, kebayang dah betapa macetnya sore itu. Setelah beberapa jam akhirnya gue sampai rumah dengan sangat lelah dan sedikit emosi, bagaimana tidak, gue yang berangkat cuma butuh kurang dari setengah jam, tapi untuk pulangnya sampe sejam lebih, paraaaaahhh!!!

Sebenarnya macet ini adalah hal yang biasa di jakarta sebagai ibu kota sekaligus pusat perputaran ekonomi di negara ini, tapi apakah hal itu mutlak dan tak bisa diatasi? Faktanya, sampai sekarang, kemacetan masih menjadi wacana yang selalu menjadi agenda tiap ada pemilihan gubernur yang baru. Janji-janji menangani kemacetan adalah visi yang diusung tiap calon gubernur ketika berkampanye, tapi sampai sekarang yang namanya si macet ini masih terus berkeliaran dan menjadi momok yang mengerikan buat para pengguna jalan. Ya, walaupun secara geografis letak rumah gue masuk ke area tangerang, namun rata-rata penduduk tangerang bekerja di jakarta, jadi mau tak mau, keadaan jakarta juga turut dirasakan warga tangerang dan beberapa daerah di sekeliling jakarta. Setelah kemacetan parah yang gue alami sore tadi, dalam benak gue berfikir, kenapa bisa semacet itu yak? dan berapa kerugian yang harus terbuang dari kemacetan itu, bukan cuma waktu, tapi berapa besar kita membuang BBM karena kemacetan itu? Lalu kira-kira solusi apa yang tepat untuk menanggulangi atau paling tidak mengurangi kemacetan yang ada? Beberapa program pemerintah dan usaha keras dari pemda setempat gue yakin mereka telah bekerja keras, tapi mengapa macet itu masih sangat terasa bahkan malah semakin parah? Ataukah system dan programnya tak tepat? atau karena semakin banyaknya orang kaya sehigga mereka dapat menambah kendaraan mereka setiap hari dan memenuhi tiap ruas jalan? Trans Jakarta sudah berjalan, tapi mengapa ruas jalan masih tetap macet? Trans Jakarta yang bertujuan menciptakan transportasi yang aman dan bebas macet ternyata belum bisa terwujud, mengapa? Lalu program apa yang tepat buat mengurangi kemacetan yang ada? beberapa program calon gubernur yang baru gue rasa sangat bagus, namun semua itu belum ada jaminan pasti. Akankah jakarta akan tetap menjadi ibu kota yang macet? ataukah program gubernur yang nanti menjabat dapat mengatasinya?

Pembangunan apartemen yang murah disekitar perkantoran merupakan hal yang bagus, menurut gue itu suatu terobosan yang baru yang telah dicetuskan oleh salah satu calon gubernur ibu kota, namun kalo dipikirkan memang agak sulit dan gak akan efektif buat masa jauh kedepannya. Karena menurut gue, itu bukan solusi yang tepat, masih menurut gue, dengan adanya apartemen yang dibuat justru hanya akan banyak menarik minat para pendatang yang justru akan meningkatkan populasi warga jakarta. Jadi menurut gue, pemda jakarta juga musti memikirkan dari arah mana gelombang volume kendaraan yang bikin macet itu datang. Tangerang, Depok, Tangsel, dan Bekasi, yerp... daerah-daerah sekitar bekasi ikut mempengaruhi keramaian jalanan di jakarta, jadi menurut gue, pemda harus juga membantu bagaimana daerah sekitarnya untuk menata populasi. Dari hal yang gue lihat, kemacetan terjadi pada jam-jam tertentu dimana jam-jam itu adalah ketika para pekerja berangkat dan akan pulang. Ini menjadi fakta bahwa bukan soal populasi penduduk semata hal yang membuat jakarta menjadi macet, tapi karena arus dari daerah sekeliling jakarta yang warganya bekerja di daerah jakarta. Jadi menurut gue, hal yang tepat adalah menghentikan pembangunan dan membantu pembuatan lapangan pekerjaan disekitar luar jakarta. Mengapa? melihat fakta yang tadi gue tulis, bukankah ikut membantu pembangunan dan lapangan pekerjaan disekitaran luar jakarta juga dapat mengurangi kemacetan. Dengan banyaknya lapangan pekerjaan disekitaran luar jakarta, akan sangat berpengaruh, karena dengan begitu warga yang berada diluaran jakarta tak harus melulu mencari kerja di jakarta, mereka akan tetap bisa mendapat pekerjaan diwilahnya sendiri, dengan begitu volume kendaraan menuju ke jakarta akan berkurang. Menurut gue itulah hal yang tepat buat mengurangi kemacetan di jakarta, dengan mengurangi volume kendaraan ke arah jakarta, gue yakin kemacetan di jakarta akan berkurang drastis. Jadi menurut gue, gak masalah kali menghibahkan separuh APBD jakarata untuk membantu pembangunan didaerah sekitaran jakarta, toh dengan begitu jakarta juga akan terkurangi kemacetannya. Lagi pula pembangunan negara secara keseluruhan kan lebih penting. Apakah setelah ada kartu kesehatan dan kartu kurang mampu musti diadakan lagi kartu bebas macet agar kita bisa bebas dari macet? kan gak mungkin banget tuh, ya apapun itu gue yakin semua warga jakarta ingin bebas dari kemacetan tanpa "kartu bebas macet" tentunya.

Okelah, memang hal itu gak ada jaminan pastinya, namun gue yakin dengan kalo pekerja dari luaran sekitar jakarta yang banyak menyumbang volume kendaraan ke jakarta, dan gue pikir hal ini musti dicoba, toh gak ada ruginya buat bangsa ini. Bukankah negeri ini bukan cuma jakarta doang, jadi bila jakarta ikut membantu pembangunan disekitaran jakarta juga gak ada masalah seharusnya. Udahlah gitu aja, yang tadi itu cuma saran menurut gue lho, jadi belum teruji juga keberhasilannya, ya lebih lanjut kita serahkan kemacetan ini kepada bapak gubernur aja dah, hehehehehe.... gubrak!!!

sumber gambar: http://adylukadiyo.files.wordpress.com/2011/12/macet.jpg

the tamiya

22 Agu 2012

Salam bulu domba. . . hemmm sudah lama gue gak posting, berasa keram jemari gue. Bukan karena guntur atau cuaca buruk yang menghambat gue untuk menulis. Dan bukan pula karena domba-domba gue yang rewel sehingga gue gak sempet menulis, tapi karena suatu hal. Tamiya, yerp mainan mobil yang menurut gue udah menembus lintas jaman ini sekarang lagi gue mainkan lagi. Bukan masa kecil tak bahagia, tapi justru gue ingin bernostalgia sama mainan ini, sekaligus bukti bahwa masa kecil gue juga bahagia ;b. Diposting ini gue mau mengangkat beberapa sisi yang banyak orang image kan kepermainan yang satu ini. Pertama kali gue beli tamiya beberapa hari yang lalu, hal pertama yang gue dapet adalah komentar, "kaya anak kecil lu min, maenan tamiya". Gue cuek, enjoy dan keep cooling, guling-guling pake baling-baling sambil makan beling.

Gue gak peduli komentar yang kaya gitu, berselang beberapa hari, gue beli lagi sebuah tamiya yang dulu pernah gue idam-idamkan. Sebenernya nama mainan ini mini 4wd, dan tamiya itu salah satu nama vendor dari mainan itu, diluar tamiya ada nama semacam auldey, gokey, dan aoda. Ya tapi itulah Indonesia, terkadang untuk mengucap atau menamakan sesuatu gak mau ribet, ya jadi lah mini 4wd ini dipanggil dengan nama pabrikan yang memang mentenarkan mini 4wd ini, tamiya. Kembali ke salah satu komentar yang gue dapat tadi, sebenernya gue gak setuju kalo tamiya atau mini 4wd ini di-identik-kan dengan masa kekanak-kanakan atau hanya sebagai mainan anak kecil. Karena menurut gue, tamiya bukan sekedar beli mobilan, pasang batere, tekan on lalu jalan dan balapan. Tapi tamiya juga bisa dimodifikasi, dari chassis, mesin atau tampilannya.

Yerp, yang paling menonjol dari tamiya adalah bagaimana agar mobil kita bisa lebih cepat dari mobil lawan kita. Sesuai dengan film yang pernah membuat tamiya sangat digandrungi, Dash Yonkuro, film animasi jepang tentang sekelompok bocah yang tergabung dalam Dash Warriors memainkan tamiya nya. Dimana difilm itu mengukuhkan bahwa tamiya adalah permainan adu cepat. Memang tak sesuai fakta realnya, tapi pada dasarnya permainan tamiya ini tetap sama, yaitu speed. Nah, dalam hal ini dinamo lah yang menjadi sasaran oprekan. Bukan perkara mudah, okelah kita bisa beli dinamo yang super, pasang dan mainkan. Tapi ada hal lain yang membuat para pemain tamiya lebih suka mengoprek sendiri dinamo nya. Nah disinilah kita diuji untuk memutar otak, memilih angkur, diameter kawat, tabung dinamo dan macam magnet yang sesuai. Perhitungan yang tepat, jumlah gulungan dan kerapatan serta kepadatan jelas berpengaruh. Bagaimana menyesuaikan panjang track dengan kekuatan mobil, meminimalisasi hambatan pada gulungan dinamo, agar arus listrik dapat mengalir lancar, kekuatan magnet, dan pemilihan ukuran gear yang tepat. Nah, apa kalian masih berpikir bahwa tamiya adalah permainan anak kecil aja? Oke, simak tulisan gue berikutnya.

Diatas baru pada mesin atau dinamo, berikutnya adalah kestabilan mobil. Track tamiya bukan cuma jalan lurus dan belok aja, tapi ada juga yang menyajikan track jumping atau area gundukan yang membuat tamiya kita akan lompat. Nah disini kita dituntut agar mobil kita seimbang, ketika mobil melompat dan mendarat dgn tepat. Dalam keseimbangan, kita musti jeli dalam menyiasatinya, misalnya dengan menggunakan pemberat, atau break, agar ketika melintasi jalur menanjak ketika akan jumping, chassis dapat menahan laju agar tak melayang terlalu jauh. Gimana? masih berpikir tamiya cuma buat anak-anak?, kalo masih berpikir kaya gitu, berarti anda adalah orang yang emang kolot dan bisa dibilang gak suka dengan permainan, kerjaan anda pasti hanya makan dan tidur ;b.

Hemmm, jadi jelas, gue main tamiya bukan karena masa kecil tak bahagia, tapi justru gue menunjukan kalo yang namanya tamiya, dari gue kecil emang udah ada. Tapi mungkin generasinya yang berbeda, mungkin anak-anak sekarang hanya tau tamiya dari film Let's and Go, dan bukan dari film terdahulunya, yaitu Dash Yonkuro. Tapi gue yakin, permainan tamiya akan terurg menembus jaman dan tak mengenal batasan usia. Untuk melengkapi posting gue ini, insya Allah di posting gue berikutnya, gue akan menulis tentang beberapa tamiya atau mini 4wd yang menurut gue sangat melegenda. Oke sekian celoteh dari gue, sepertinya gue musti kembali menggembalakan domba gue lagi neh sebelum juragan marah-marah. See yaa. . . :)



the kupluk, pesona tukang villa merambah artis

5 Agu 2012

Salam bulu domba... haah, beberapa hari ini gue kesel banget sob, kesel gue, masa cuma karena gue beli kupluk dan memakainya, lantas gue dibilang tukang villa. Sialan banget gak tuh orang yang bilang gue kaya tukang villa. Orang-orang seperti mereka yang bilang kupluk identik dengan tukang villa itu sebenernya harus dimusnahkan, kenapa? karena mereka tidak bisa membedakan mana tukang villa sesungguhnya dan tukang villa dadakan. (lha berarti gue masuk ke kategori yang dadakan dong :'0). Tapi biar dadakan, kan gue bukan tukang villa yang sebenarnya, gue hanya mau ngerasa tampan aja kalo pake kupluk, walau pun emang gak tampan. Terlebih lagi, menurut gue pemakaian kupluk secara berkala itu baik buat kesehatan kutu dan ketombe, karena dia akan merasa adem di kepala kita. Kenapa gue bilang baik? karena suatu ketika adek gue pernah kena penyakit kuning, dan katanya bisa sembuh dengan memakan kutu rambut. Dan apa yang terjadi? gue kesulitan sob buat nyari kutu rambut, udah jarang banget tuh kutu, sampe terpaksa gue musti inden 3 hari sama tetangga gue buat dapetin kutu yang entah dari mana tetangga gue itu mendapatkannya. Nah, dari kisah diatas, maka gue anjurkan sobat-sobat buat memakai kupluk dan mulai berternak kutu.

Kembali ke kupluk, selain memanjakan kutu yang gue sebut diatas, kupluk adalah menutup yang dapat meredakan penyakit besar kepala, gak percaya? berikut contohnya.


Nah seperti itulah gue kalo gak pake kupluk, sangat besar kepala dan terlihat garang x(. Berhubung gue mempunyai hati yang agak-agak pink, kalo orang-orang bilang, maka gue harus bisa merubah kegarangan gue. Lu bayangin aja sob kalo lu punya kepala sebesar itu? mana cukup helm masuk ke batok kepala lu? jangan kan masuk, mungkin si helmnya juga jijik kali kalo liat kepala model kaya gitu. Nah oleh sebab itu gue pake kupluk, dan setelah gue pake kupluk, besar kepala gue berkurang drastis dan tingkat ketampanan gue bertambah sekitar 100,50%. Gak percaya? liat photo dibawah ini, itu setelah gue menggunakan kupluk ;b.


Nah kaan... apa kata gue, berubah kan setelah gue pake kupluk. (whahahahahaha, semoga pemirsa gak pada ngeh kalo gue lagi ngebohong ;b).

Lagi sob, sebenernya kupluk itu sesungguhnya menghindari kepala kita dari masalah malu karena rambut rontok, gak percaya? buktikan sendiri. Bila rambut anda mulai rontok dan bentuk rambut anda sudah seperti Lombardo, silahkan pakai kupluk, dijamin kepala botak anda akan terhindar dari pantauan orang-orang. Buat yang belum kenal si Lombardo, neh gue kasih gambarnya..


Tuh lu liat aja sob, gue yakin si Lombardo itu kepanasan karena kepala plontosnya tersiram sinar matahari. Tapi apa yang terjadi setelah dia memakai kupluk? berikut adalah gambarnya...

Wuuiih, setelah si Lombardo memakai kupluk, sepintas dia mirip dengan David Beckham. Makanya, buat sobat-sobat, ayo buruan pakai kupluk sekarang juga. Ini adalah rekasa bukan fakta, jadi tunggu apa lagi. Beli kupluk sekarang dan bergayalah ala Beckham walau wajah anda tidak mirip sama sekali.

Nah, gimana? tertarik menggunakan kupluk? atau masih minder pake kupluk karena takut dibilang kaya tukang villa? Gak perlu takut sob, berikut ini gue lampirkan artis-artis keren yang gak malu dibilang kaya tukang villa. Pada dasarnya, artis yang pake kupluk dan kita yang bukan artis tapi pake kupluk adalah sama aja, hanya yang membedakan, kalo artis itu ganteng, dan kalo kita jelek. Tapi gak usah minder, bravo kupluk.
Brian Molko, Placebo
yang abis diselingkuhin sama steward ;b
Brad Pitt Ngatimin :)
Gimana? masih nganggap kupluk itu hanya tukang villa saja? makanya melek!!!  kebanyakan gaul di puncak bogor, makanya sekali-kali maen ke luar negeri kaya orang-orang, jangan kaya gue, yang gak bisa ke luar negeri :'(.



nenek ngesot dan suster gayung

31 Jul 2012

Masih ingatkah anda dengan kasus "suster ngesot di gajul sepatu satpam?", semoga anda tidak ingat yaa, karena sangat buang-buang waktu bila anda berusaha untuk mengingat-ingat. Sebenernya kalo dipikir-pikir, apa seremnya sih suster ngesot itu? bukankah dimana-mana yang namanya suster itu cantik-cantik, baik-baik, dan sangat enerjik bila ada pasien yang masuk ke UGD. Suster itu yang merawat orang sakit, lalu kenapa si suster ngesot ini malah di identikan dengan horor? ada apa dibalik batu? ada udang tentunya. Lagi pula jaman globalisasi kaya gini masih aja orang usil bikin-bikin karakter yang macam begitu, mungkin karena orang-orang sudah sangat kreatif sampai-sampai suster yang manis disuruh ngesot, dan suster yang biasanya merawat orang disuruh menakutin orang. Coba kita pikir... pikir... dan pikir... kurang kerjaan sekali orang yang menciptakan karakter suster ngesot ini, terlebih orang yang masih mencoba berpikir seperti gue ini. Suster ngesot sebernya gak cocok kalo dijadikan sebagai icon horor, kenapa? lha wong itu suster mukanya aja ketutupan sama rambut, lalu yang bikin serem apanya? Ngesotnya? Rambutnya? atau karena dia suster??

Lagi pula, kalo ketemu sama suster ngesot kita gak perlu takut, logikanya... kita bisa lari dengan mudah. Masa iya lari sama ngesot yang lari bisa kekejar, kan gak mungkin. Lalu ada yang bilang, "dia kan setan, jadi bisa terbang". Nah kalo menurut gue, itu pernyataan yang sangat-sangat bodoh, kenapa? Kalo itu suster emang bisa terbang, terus ngapain dia ngesot-ngesot? please deh, profesional dikit dong jadi setan, lu kan bisa melayang, kenapa juga lu musti ngesot? Nah, ini sebenernya si susternya yang bego atau si pengarang karakternya sih yang koplak? atau jangan-jangan gue nya lagi yang gak tau perkembangan jaman sampe-sampe gak ngarti kalo di dunia setan juga ada akademi pelawak hantu. Yaiyalah, lu bayangin aja, giman gak lucu itu hantu ngesot-ngesot, jangankan menakuti, berjalan aja dia sulit. Tips buat yang besok-besok ketemu sama si suster ngesot ini, jangan ditendang apalagi dengan tendangan tajong kapten tsubasa, bisa bahaya. Lebih baik tebar paku payung aja di depan suster ngesot, gue jamin tuh suster gak berani ngejar lu.

Lalu ada lagi yang namanya nenek gayung, gue sendiri gak tau neh rupanya kaya apa si nenek gayung ini. Entah mukanya kaya gayung atau nenek ini penjual gayung. Tapi ini lucu, masa iya sosok yang dianggap horor (bagi mereka yang menganggap, gue sih gak) bawa-bawa gayung, emang itu nenek-nenek mau ngapain? Katanya sih nenek gayung itu nenek yang biasa mandiin mayat, iya mandiin mayat, terus ngapain bawa-bawa gayung nek? Aduh si nenek kurang kerjaan banget bawa-bawa gayung, nenek mau mandiin mayat atau mau nyiramin kembang? Entah apa lagi dah image yang ada pada nenek gayung ini, gue sendiri juga gak paham dan berusaha untuk gak paham dah sama hal-hal yang kaya gini. Gue cuma mau bilang sama si nenek gayung ini, semoga nenek cepet sadar dan pulang kerumahnya, soalnya si kakek mau mandi gak ada gayung tuh.

Ya cukup sekian lah dari gue, buat temen-temen pecinta horor, selamat menikmati dah kehororan yang gak horor dari suster ngesot dan nenek gayung. Gue sendiri juga pecinta film horor, tapi ya gak gitu-gitu juga kali. Akhir kata, gue mau ngucapin semoga tetep eksis buat mbak suster, salut buat mbak suster yang punya keterbatasan fisik tapi bisa menakut-nakuti orang. Satu lagi buat mbak suster ngesot, ngemeng-ngemeng mbak suster ngambil akademi keperawatannya dimana yak? pengen tau gue. Nah buat nenek gayung, semoga  nenek besok-besok ganti bawa kaleng aja, jadi kalo sekiranya ada keramaian bisa berguna tuh kaleng, kasian si kakek mau mandi gayungnya dibawa-bawa. semoga kedepannya kalian berdua tetep akur dan bisa bertukar profesi, si nenek ngesot dan si suster yang bawa gayung, mungkin seru tuh. Udahlah sekian dan terima kasih.


stone is batu

30 Jul 2012


Batu... identik dengan orang yang keras kepala yang diibaratkan sebagai kepala batu. Lalu kenapa gue menulis tentang batu? pertama gue berpikir, apa yang ada di dunia ini selalu ada dua sisi yang berbeda, baik dan buruk. Nah kali ini gue coba mengungkap batu dalam sisi terbaik mereka, jadi kalo anda sering dijuluki sebagai orang yang keras seperti batu, jangan pernah bersedih. Karena sebuah batu pun ternyata mempunyai manfaat dan sisi baik mereka sendiri. Cerita di bawah ini gue kutip dari guru ngaji gue waktu dulu, gue udah agak-agak lupa sih, tapi gue akan ceritakan secara garis besarnya aja.

Dikisahkan, dahulu kala hiduplah seorang santri disebuah pesantren. Santri ini terkenal sangat dungu dan tidak bisa mengikuti pelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya. Hingga suatu saat di merasa telah jenuh dan memutuskan untuk kabur dari pesantren tempat dia menimba ilmu. Dengan membawa beberapa perbekalan makanan, dia pergi meninggalkan pesantren itu. Setelah sangat jauh melangkah, dia merasa sangat lelah dan dia berteduh disebuah goa di tengah hutan yang sangat gelap. Karena malam itu sangat dingin, dia memutuskan untuk membuat sebuah api unggun, namun masalah kembali datang, dia tak mempunyai korek untuk mebakar daun dan batang kering yang telah ia kumpulkan. Lalu ia memutuskan untuk mencoba membuat api dengan menggesekkan sisi batu ke sisi batu yang lainnya, dan cara ini berhasil. Malam hari itu ia lalui dengan kehangatan api unggun yang telah ia buat.

Pagi mulai menampakan dirinya, santri itu terbangun dan mulai melanjutkan perjalannanya yang ia sendiri tak tau kemana arahnya. Setelah beberapa lama ia melangkah, tiba-tiba ada seekor serigala besar menghadang jalan si santri ini, dengan sangat takut si santri menghentikan langkahnya. Dan seketika itu pula serigala yang kelaparan itu menyerang si santri itu, namun dengan reflek si santri menghindari terkaman serigala itu dan sambil berguling ditanah dia mengambil sebuah batu lalu melemparkan ke arah serigala itu. Batu itu tepat mengenai mata si serigala, yang akibatnya si serigala mengerang kesakitan dan lari menjauhi si santri itu. Lalu si santri kembali melanjutkan perjalanannya. Namun tak lama cuaca mendung datang diiringi gerimis, sebelum hujan lebat, si santri memutuskan untuk berteduh disebuah goa yang lain.

Dalam perteduhannya, dia berpikir keras dengan apa yang telah dia lakukan ini, pergi meninggalkan pesantren dan melangkah tanpa arah. Dia menyalahkan kebodohannya yang tak bisa mengikuti pelajaran, dan dia bersedih karena kedunguannya. Dalam kesepiannya dia memandang tetes air yang merembes dari celah-celah batu goa yang ia jadikan tempat berteduh. Dia memperhatikan terus tetesan itu hingga menarik perhatiannya ketika sebuah batu besar yang berlubang akibat seringnya ditetesi air. Seketika senyumnya mulai terlihat pada wajah si santri itu, dia bergumam, batu yang keras ini dapat terkikis hanya dengan tetesan air. Dari peristiwa ini dia mendapat sebuah pelajaran berharga, seberapa kerasnya seseorang bila terus menerus ditetesi dengan sesuatu hal, niscaya hal itu akan terserap dan dapat melebur kedalamnya. Seperti sebuah kebodohan, bila kita terus ditetesi dengan ilmu pengetahuan, aku yakin aku akan dapat mengerti ilmu itu. Selama ini santri itu hanya berdo'a agar menjadi pintar dan mengerti pelajaran yang disampaikan oleh gurunya, namun dibalik itu ternyata kita harus mengikis kebuntuan otak kita dengan tetesan ilmu, dengan kata lain usaha dan berusaha untuk terus belajar.

Tanpa pikir panjang, si santri memutar alah langkah dan kembali ke pesantrennya, dan dia berjanji akan belajar dengan sungguh-sungguh dan menetesi otaknya dengan ilmu terus menerus agar dia dapat mengerti apa yang dipelajarinya. Alkisah ini ditutup dengan keberhasilan si santri menjadi juaran di sekolahnya pada masa-masa mendatang.

Ya, begitulah kurang lebih kisah diatas disampaikan oleh guru ngaji gue waktu itu, lalu apa yang yang bisa kita ambil dari pelajaran diatas selain si santri dan pentingnya sebuah usaha. Batu... ya batu itulah yang mau gue bahas, diawal cerita tadi, si santri menggunakan batu sebagai media untuk membuat api. Walau nampak kuno, tapi dalam situasi tertentu pembuatan api dengan batu memang menjadi alternatif, terlebih adalah manfaat dari hasilnya tadi yaitu, apinya. Orang yang keras kepala itu memang menjengkelkan, tapi menurut gue dan dengan apa yang gue perhatikan dari beberapa temen gue yang kepala batu alias keras kepala, biasanya mereka punya ide-ide unik dan punya cara-cara yang unik untuk menyelesaikan suatu masalah. Hal ini hampir sama dengan metode membuat api dari menggesekan batu, dalam hal-hal tertentu orang yang keras kepala terkadang punya ide-ide yang kolot namun cukup berguna :b.

Lanjut lagi, ketika si santri dihadang serigala, batu lah yang menyelamatkan dia dari terkaman serigala itu. Ini bukti bahwa batu itu bisa jadi sebagai alat untuk mengusir musuh atau sebagai senjata. Namun kembali lagi kepada dua sisi dunia yang gue sebutkan tadi diatas, ada baik dan buruk, nah tergantung bagaimana kita menjadikan batu ini sebagai apa. Selain itu batu juga banyak digunakan dalam membuat pondasi karena batu itu sangat kuat. Dan yang terakhir, batu itu meski keras tapi dia patuh terhadap situasi, contohnya bila cuaca panas dia akan jadi panas, dan bila cuaca dingin si batu akan terasa dingin. Bukan sebagai air diatas daun talas lho, batu meski selalu mengikuti cuaca namun dia tak mudah bergeser, itulah yang membedakan batu dengan air yang selalu mengikuti kemana arah yang rendah. Orang yang keras kepala akan cenderung memikirkan apa yang ia dapat dan dia serap sebelum menelannya. Dan yang terpenting adalah masalah prinsip, seperti batu yang tak mudah bergeser, orang-orang keras kepala juga tak akan mudah berubah pikirannya. Seperti air yang menetesi batu, batu tak lantas melebur, tapi dia butuh waktu lama untuk melebur. Hingga pada saat dia paham kalo meleburnya dialah yang menciptakan tanah yang menjadi pijakan manusia, serta membantu pepohonan untuk menumbuhkan akarnya, maka meleburlah dia, hehehehe.

Ya, walaupun emang agak-agak nyeleneh neh tulisan gue, tapi jauh lebih dalam, makna sesungguhnya itu yang tulisan gue "didunia ini terdapat dua sisi, baik dan buruk" nah, kalimat itulah yang musti kita pahami (ngeless mas bang ;b). Jadi mau jadi apa atau sifat apa yang ada dalam diri lu, intinya adalah dalam sisi yang mana kita menggunakannya, bila dalam sisi yang baik maka akan jadi baik, bila dari sisi buruk maka akan jadi buruk (hahahaha, basi banget neh, yang kaya gini juga semua orang tau kali miinn ;b). Hahahaha, yasudah, gue sudahi dulu tulisan ini, dan sekali lagi, merasa yang punya otak seperti batu gak usah minder. Terus berusaha dan berusah, dan berusaha, lalu berdoa. Buat yang mempunyai kepala seperti batu atau keras kepala, juga gak usah takut, ya paling tidak kalian punya pemikiran sendiri yang kalian anggap benar dan yang terpenting adalah mempertahankan ide-idenya. Hahahahaha... hidup batu aja dan..



hati nurani


Dia telah pergi...
Melangkah menjauh dan sulit untuk kembali.
Menuju jurang yang curam dan menceburkan diri mungkin.
Tak ada lagi ruang yang nyaman untuk dia singgahi.
Dan tak ada lagi ketulusan yang dia dambakan.


Kemanakah hati nurani pergi...
Kebusukan kalian telah membuatnya kecewa.
Mungkin dia muak melihat kalian.
Kebusukan, dan kekorupan kalian telah membuatnya pergi.


Kalian begitu nampak seperti bajingan.
Mengusirnya demi isi perut yang membusuk.
Dan kalian akan mati pada saatnya.
Ketika kalian tak pernah disumpah untuk selamat.
Kalian akan menangis dengan darah yang keluar dari mata kalian.

Kalian yang telah mengusir hati nurani adalah pecundang, sekumpulan bajingan yang tak kenal lelah mengisi perut kalian yang telah gendut. Menjilati tiap keringat rakyat lalu membunuh dengan cara perlahan. Kalian adalah bangsat-bangsat berdasi yang selalu melumuri wajah kalian dengan kotoran dan memudarkan garis kemanusiaan dari wajah kalian. Tidakkah cukup kalian makan dengan sekantong daging segar? Tidakkah kalian merasa puas dengan sebotol susu yang kalian minum? Tapi mengapa kalian masih mengambil puntungan rokok kami? Sebagai seorang penjahat kalian adalah yang paling bangsat dari penjahat manapun. Membunuh kami secara perlahan, memperkosa hak kami dan menelanjangi kami dengan aturan-aturan kalian yang memuakkan.
Habis sudah harapan kami akan datangnya seorang diantara kalian yang masih mau menerima hati nurani yang benar-benar suci. Habis sudah rasa sabar kami untuk menahan lapar lebih lama lagi. Seorang koruptor seperti kalian seharusnya mati dan tertimbun bersama timbunan sampah-sampah yang membusuk. Kebusukan kalian adalah hal yang paling memalukan yang pernah kami lihat. Negeri ini bukan milik kalian, bangsat! Kami malu dengan bajingan seperti kalian yang hobi menyurati setiap kebusukan dengan kata-kata manis.
Kembalilah hati nurani, jangan jadikan kami yang jelata seperti pecundang-pecundang korup itu. Kami ingin keadilan dan kami ingin jadi seorang yang jujur meski kami harus berlapar-lapar sampai saatnya tiba kami akan merajam para bajingan korup itu.

menolak rasis

18 Jul 2012


Udah bukan jamannya lagi sih buat rasis-rasisan, dan bukan modelnya lagi manusia rasis itu hidup dijaman globalisasi sekarang ini. Gue bingung sama orang yang masih rasis, kalo menurut gue, orang rasis itu orang yang gak pernah tau teknologi. Kenapa? sebab orang yang tau teknologi jelas udah melupakan rasis dan beralih ke hal-hal lain yang menurut gue emang sejaman dengan jaman globalisasi macam sekarang ini. Lagi pula sekarang kita hidup dalam lingkup yang sama, dan itu gak bisa ditolak. Perkembangan dunia telah membawa kita pada kehidupan yang lebih luas dan mau tak mau kita akan hidup berdampingan dan saling tolong-menolong. Jadi dengan kata lain, sulit untuk kita hidup dalam pengotakan kelompok-kelompok dan menutup diri pada pada eksistensi kelompok lain. Ya sebenernya sih simpel aja dan gak usah dibawa serius, untuk masalah rasis ini, khususnya di indonesia memang parah. Coba aja lu perhatikan, gak usah jauh-jauh, kadang-kadang diantara kita kalo yang punya temen, misalkan dari ambon, pasti dipanggilnya ambon atau kalo orang yang keliatan sipit lalu dipanggil cina. Atau temen kita yang punya kulit rada-rada item lalu dipanggilnya black, dan tak jarang orang itu sendiri yang menganjurkan temannya untuk memanggilnya dengan sebutan black itu tadi. Hal ini sangat biasa di negeri ini, tapi kalo gue pikir lagi, ini sangat berbahaya karena lambat laun akan menimbulkan efek xenophobia dan terjadinya diskriminatif terhadap suatu kelompok tertentu. Imbasnya adalah terputusnya jalinan komunikasi antar umat dan ras. Nah kalo udah terputus, masing-masing akan hanya memikirkan kelompoknya saja dan ini akan menimbulkan perpecahan yang sangat berbahaya.

Contoh yang sangat kentara di negeri ini adalah menyoal keberadaan keturunan tionghua. Bukan rahasia lagi kalo dari dulu orang-orang tionghua itu sangat dipinggirkan dan banyak isu-isu yang menyebutkan bahwa mereka itu pelit, individualisme dan lain-lain. Meskipun pada faktanya mereka juga warga negara Indonesia, tapi mengapa perlakuan berbeda sering mereka alami? Tindakan-tindakan diskriminatif terhadap mereka sangat jelas, dan itu sangat disayangkan. Padahal kalo mau merunut ke sejarah masa lampau, tak sedikit orang-orang keturunan tionghua ini ikut berjuang membantu orang pribumi melawan penjajah. Kalo gak percaya search aja di google, gue males nulisnya disini. Lagi pula mau dia keturunan mana, dan dari ras apa, yang penting mereka baik dan bisa berbaur dengan sewajarnya. Nah disini gue mau coba isu-isu rasis yang biasa terjadi di negeri ini.

Orang keturunan tionghua itu pelit
Emang sih ya, orang pelit itu nyebelin, tapi coba tengok-tengok deh. Padahal kalo lu perhatikan, banyak juga kok temen kita yang bukan dari keturunan tionghua justru banget-banget pelitnya. Dan dari yang udah gue alami, kebetulan kerjaan gue emang banyak orang keturunan tionghua, dan mereka bervariasi, dalam artian, yang pelit ya emang pelit dan yang baik ya emang baik. Jadi menurut gue, keidentikan orang keturunan tionghua itu pelit jelas gak berdasar banget dan gak bisa dijadikan simbol kepada mereka. Toh faktanya seperti yang gue sebutkan tadi, orang pribumi juga banyak kok yang pelit. jadi sekarang stop lah buat ngejudge kalo orang-orang keturunan tionghua itu pelit.

Orang ambon serem-serem
Nah ini neh yang lucu, orang ambon juga manusia kali, punya rasa punya hati. Entah apa yang yang membentuk imej bahwa orang ambon khususnya dan orang timur pada umunnya itu serem-serem. Ya emang juga sih, bisa dibilang banyak kok orang-orang ambon yang bekerja dibagain penagihan hutang seperti dep kolektor, karena memang mereka dianggap bisa menakuti orang yang ditagihnya. Tapi kalo boleh gue sarankan, coba sekali lagi lu tengo-tengok dah, berapa banyak perkelahian atau teriakan kemarahan justru keluar bukan dari orang-orang ambon ini. Hal yang paling gampang adalah bentrok dua kelompok masyarakat yang akhir-akhir ini terjadi Jakarta dan sekitarnya, dan mereka bukanlah orang ambon. Jadi menurut gue salah banget kalo mengidentikan orang ambon dengan hal yang seram, (maaf) kasar dan galak. Lah, liat aja tampangnya orang ambon kan serem-serem, nah kalo lu menemukan ocehan macam ini, bisa dibilang yang ngomong gak punya TV. Gue yakin orang yang berfikiran kaya gitu gak tau betapa manisnya Glen Friedly, hahahahaha. Jadi stop menjudge orang ambon itu serem-serem, karena gue juga punya temen orang ambon dan dia biasa aja, baik dan suka melawak kok.

Orang batak keras-keras
Dan ini juga gak bener, gaya bicara bolehlah, tapi itu juga gak semua kok. Gue punya seorang temen keturunan batak, dan dia sama sekali gak keras, malah kalo boleh dibilang gaya bicaranya macam orang jawa yang katanya alus. Lalu dari mana orang-orang punya persepsi kalo orang batak itu keras-keras? Semua itu cuma imej satu orang aja sehingga mendeskripsikan orang-orang diantaranya. Padahal banyak juga orang jawa, sunda dan dari daerah lain yang keras kok. Jadi mulai dari sekarang kita stop lah buat mengidentikan suatu suku dengan hal-hal yang menyinggung.

Contoh diatas gue rasa cukup buat kita untuk tidak lagi berbuat rasis, dan meletakkan setiap individu pada keadaan yang sama, karena pada dasarnya, kekasaran, kepelitan, dan kesereman itu variatif. Dan dari tiap suku itu memiliki variasi ini semua, jadi semua itu tergantung orangnya aja, gak peduli dia dari suku atau asal mereka. Sebenernya masalah rasis itu bukan cuma masalah suku dan kedaerah yang gue sebutkan diatas tadi, ada banyak hal yang emang masih terasa sekali rasisnya di negeri ini. Contoh paling gampang adalah kata-kata yang menyindir atau merendahkan suatu kelompok. Misalnya kata "kampungan", ini jelas menghina keberadaan orang-orang kampung yang dianggap gak sesuai dengan standart kehidupan perkotaan. Dan banyak juga kata-kata sindiran yang mengarah rasis yang sering terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Nah buat temen-temen, mikir lagi deh kalo mau ngejudge orang atau mengidentikan suatu kelompok dengan hal-hal yang menyindir, selain gak ada untungnya, toh percayalah, suatu saat kita akan membutuhkan mereka. Jadi mulai dari sekarang, bulatkan tekad dan teriakan "say no racism".



selamat datang ramadhan 1433 hijriah

16 Jul 2012

Sebentar lagi akan datang bulan yang paling dinanti-nanti oleh umat islam diseluruh penjuru dunia, nah oleh sebab itu gue selaku salah seorang muslim (walau gak taat) kepengen juga mengucapkan selamat datang bulan ramadhan. Buat temen-temen yang beragama muslim gue ucapkan selamat menunaikan ibadah bulan ramadhan, semoga dilancarkan ibadahnya dan di lipat gandakan setiap amal kebaikannya.... amiiinn...


partai percayalah padaku

15 Jul 2012


Hari ini gue sedikit bosen liat acara tv, dari tadi gue ubek-ubek isinya cuma berita politik aja. Gue yakin bukan karena lagi kebisan stok film, tapi kaya nya emang politik udah menjadi tontonan yang menarik paska orde baru jatuh. Dimana sekarang keterbukaan soal informasi bener-bener terbuka, gamblang dan bisa dibilang dunia informasi kini sudah fulgar. Dan pemberitaan masalah politik ini memang tak semua orang minat, tapi dengan kemasan yang menarik dengan isu-isu politik yang jatuh bangun memaksa kita untuk selalu penasaran. Well, beberapa hari lalu baru saja DKI Jakarta menyelesaikan putaran pertama pemilukada-nya, dengan meneruskan Jokowi dan Foke sebagai kandidat pada putaran ke dua. Aroma sikut sikutan sudah terasa dengan ditemukannya beberapa poster yang menyerang salah satu dari kandidat tadi.

Wew, kok gue jadi nulis soal politik gini yak? :) gak apalah, sesekali (gue udah mulai terpengaruh oleh siaran politik di tv neh). Tapi tunggu dulu, gue bukan mau nulis tentang hal yang serius, disini gue mau coba ngeluarin unek-unek gue tentang politik, partai politik lebih tepatnya. Kenapa? sebenernya gue agak muak, bingung dan sedikit males denger sama yang namanya partai politik, tapi ya itu tadi, disini gue mau ngunekin partai politik yang gue anggap belum ada yang bener-bener nampung aspirasi rakyat dengan yang sebenar-benarnya. Parpol, begitu singkatannya, yang dianggap sebagai kendaraan politik. Parpol ini ibarat bus kota yang akan mengantarkan kita ketujuan, dengan kata lain siapa yang ingin berkancah di dunia politik parpol adalah kendaraan yang bagus dan efektif. Kalo menurut gue, parpol itu semacam sampan yang akan membawa kita ke daratan yang katanya indah, dan bisa juga membawa kita merengkuh kekuasaan. Parpol tumbuh menjamur layaknya angkutan di kota bogor yang bejubel, sampe-sampe gue sendiri bingung kalo ke bogor, saking banyaknya angkutan jadi ribet plus bikin macet. Tapi kalo gue pikir ulang, maka akan timbul sebuah pertanyaan, apa sih yang jadi cita-cita parpol? memperjuangkan rakyat atau menyuburkan kadernya? Hanya mereka yang tau ;p

Sebenernya ilmu gue sih gak nyampe dah kalo ngomongin soal politik, tapi gue paksain aja nulis disini, tentunya dengan cara pandang orang awam macam gue, nah gue punya beberapa anggapan tentang parpol ini, berikut anggapan gue yang mungkin juga mewakili mereka-mereka yang awam tentang partai politik seperti gue, meski awam, tapi paling gak ya gue juga melihat fakta.

Parpol itu narsis
Kenapa gue bilang narsis? lu bayangin aja, si parpol ini selalu ada ditiap sudut kota, apa lagi kalo lagi musim-musimnya pemilu dah, bener-bener ngalahin ABG narsis. Parpol ramai-ramai pasang logo mereka dengan slogan terkeren mereka, dengan wajah-wajah pembinanya yang berseri-seri sambil mengepalkan satu tangan. Lalu dibawahnya ada embel-embel tulisan yang umum banget dan, "Pilihanku" atau "Coblos aku" atau yang paling narsis adalah tulisan, "pilih nomor sekian, jujur dan berwibawa". Najis banget dah gue liat-liat yang kaya begituaan, emangnya gue percaya gitu kalo lu jujur? Jujurnya lu paling jujur kalo lu emang gak jujur. Atau lu ngerasa berwibawa banget gitu? paling-paling cuma bisa ngomong "saya prihatin", atau wibawa tapi yang gak mau repot. Kibar bendera dimana-mana, baju-baju berubah gambar, yang tadinya gambar musisi favorit berubah jadi logo-logo dengan slogan dan nomer-nomer yang dibikin besar-besar. Ya, pokoknya narsis banget lah neh parpol kalo menurut gue.

Parpol itu pedagang
Emangnya pedagang pasar aja yang bisa obral? jangan salah, parpol juga bisa obral. Dan barang obralannya yang paling laris dan jadi primadona apa lagi kalo bukan "obral janji". Lebih parah dari pedagang pasar, pedagang pasar biasa obral sampe 80%, nah parpol obralnya bisa sampe 100%, malah mungkin bisa 110% kali, dengan kata lain, dia obral lalu kita juga sebagai yang diobralin dikasih duit juga. Dan yang lebih super lagi, parpol ini juga mengobralin pedagan pasar juga, hahahahaha... ini masukan buat para pedagang baru, kalo mau usaha anda lancar, ambil kursus Manajemen Obral di sebuah parpol aja. Dijamin anda akan jadi sales yang handal.

Parpol itu penggombal
Ini yang salah satu skill yang kudu dipunya oleh parpol, ya bisa dibilang, tanpa gombal, parpol itu ibarat masak tapi gak pake bumbu, kurang sedep bahkan kurang peminat. Dimana ada kesempatan, disitu pasti ada gombalan, bapak kamu pedagang yak? / kok tau? / yaiyalah karena parpol bapak mu yang pembinanya sering ke pasar-pasar kan. Dispanduk ada gombalan, di poster ada gombalan, bahkan ditidurnya gue yakin si pembina parpol ini juga masih suka menggombal kali yak. Disetiap kampanye selalu saja, ayoo pilih kami, Partai Percayalah Padaku!! dijamin hidup murah, berobat gratis dan bla...bla..blakeko..

Parpol itu perusahaan
Hahahaha, ini neh yang bikin gue muak. Coba aja bayangin, parpol yang mustinya jadi anutan politik rakyat kecil tapi malah jadi perusahaan dibidang tata korupsi yang paling handal. Banyak lah kasusnya para kader-kader yang bejad bin kesetan mengkorupsi dana sampe triliunan.

Parpol itu pelupa
Diawal banyak obral janji, tapi kesini nya seolah kaya orang linglung dan lupa akan janjinya. Masa awal-awal menebar janji dengan semangat dan merasa mampu mewujudkan janjinya, tapi setelah berhasil, ternyata parpol banyak yang terjangkit amnesia akut. Obatnya itu, kepalanya musti dipukul pake palok yang super tebel biar agak goyang otaknya sehingga bisa cepet mati tuh parpolnya. Amiiiinnn.....

Parpol itu ....???
Apa lagi yak?? udah deh segitu aja dulu, gak usah banyak-banyak, makin puyeng gue kalo ngomongin politik. Lagi pula blog gue juga sepi pengunjung, jadi percuma kalo gue nulis banyak-banyak juga gak ada yang baca, hahahahaha. Dan kalo ada yang kebetulan kesasar kesini dan gak setuju sama tulisan gue, silahkan lapor kepada diri anda masing-masing yak :p dan kalo masih ada yang kurang ya ditambahin aja sendiri, maaf gue bukan penulis atau penyair, jadi maklumi aja kalo gaya tulisan gue mirip ceker ayam yang gak pake sepatu. Udah gitu aja (kata ini gue kutip dari beberapa twit temen gue, yang kalo abis ngetwit selalu kasih hastag #udah gitu aja).

kenapa gue ngeblog?

5 Jul 2012

Sebenernya sih udah lumayan lama gue kenal blog, tapi dulu kurang aktiv sampai akhirnya blog gue yang lama entah kemana. Berawal dari seorang temen yang ngenalin adsense ke gue, yang katanya bisa menghasilkan duit via ngeblog. Nah jadilah gue ngeblog lagi, tapi untuk ngejar rupiah yang seperti temen gue bilang tadi. Beberapa bulan ngeblog, ternyata bener aja, blog gw di confirm sama adsense, tapi.... beberapa bulan berikutnya adsense gue dibanned. Entah apa masalahnya, yang pasti saldo gue yang udah ada diangka 35 dollar ilang dah. Akhirnya vakum lagi ngeblognya.


Nah baru sekarang-sekarang inilah gue mulai balik ngebog lagi, tapi bukan untuk mencari rupiah lho. Hahahahaha... trauma gue. Sekarang sih cuma iseng aja aktiv pake blog, berhubung gue suka nulis dan gue rasa blog tempat yang pas buat gue untuk belajar menulis. Walau masih berantakan dan terkesan gak ada yang menarik dari tulisan gue, ya paling gak, gue stop untuk copas-copasan lah, macam blog adsense gue yang dulu. Sekarang gue mau coba nulis dari apa yang ada di pikiran gue aja. Buang unek-unek dan mencoba mencari hal-hal baru di sini.


Efek... efek dari ngeblog yang gue rasa sekarang sangat positive, itu kenapa gue selalu suka ngeblog. Mulai dari menambah wawasan, dan bermacam-macam pengetahuan mampir di otak gue. Kenapa? karena semenjak gue ngeblog, gue selalu mikirin hal apa yang mau gue posting, mencari inspirasi dari blog-blog temen gue, menilik bagaimana mereka menulis dan bercerita, kadang malah nyasar ke blog-blog yang lain. Dengan kata lain gue jadi rajin membaca blog orang-orang, dan imbasnya gue jadi banyak tau, dan menambah wawasan gue. Ya walaupun gue ini termasuk orang yang bebel otaknya, tapi semoga aja dengan ngeblog ini gue bisa sedikit-sedikit memapas kebebelan otak gue dan mulai bisa menampung wawasan yang gue dapet dari seringnya gue membaca.


Dengan ngeblog gue juga bisa menulis banyak hal, tentang apa yang gue lihat, curhatan sampe hal-hal unik semua gue tulis disini. Ditambah lagi, sekarang gue bisa ngeblog via hape, jadi gue bisa ngeblog dimana pun gue berada. Ya.. pokoknya gitu aja dah, ngeblog itu menyenangkan, dan yang terpenting bagi gue, ya itu tadi, bisa membuka wawasan dan jadi banyak tau berbagai macam hal. So.. buat temen-temen, jangan cuma jadi pembaca setia, mumpung ngeblog gratis dan gak pake beli domain dan lain-lain, buruan deh buat akun blognya. :)


bila ucapan penguasa tak boleh dibantah, kebenaran pasti telah terancam 
 -widji thukul-

eat you alive cover - limpbizkit

30 Jun 2012

Lagi neh gue mau pamer vidoe :p
Kali ini gue mau ngacak-ngacak lagu Eat You Alive nya LimpBizkit, ya namanya juga baru bisa maen guitar, ya maap dah kalo agak-agak nggak sedep diliatnya :p


Buat yang penasaran dan video ini gak bisa di play, silahkan buka di http://youtu.be/K15MJgf3cOU semoga senang dan kalo gak suka boleh banting aja :p


bila ucapan penguasa tak boleh dibantah, kebenaran pasti telah terancam
 -widji thukul-

rise above this cover - seether

Di posting kali ini gue mau pamer video, hahaha meski baru belajar maen guitar tapi gak papa kali pamer dikit. Neh gue lagi maen lagunya seether yang judulnya Rise Above This, lumayan energik lagunya, tapi sayang gue nya yang letoy bawainnya. Yuuk ah mulai... :)


Nah gimana? lumayankan permainan gue :p kalo yang ini gak bisa di play, check di http://youtu.be/gWblfvhDBco
Buat yang berkenan boleh kasih masukan atau makian :D
bila ucapan penguasa tak boleh dibantah, kebenaran pasti telah terancam 
 -widji thukul-

menagih janji reformasi

29 Jun 2012



Kemanakah semangat itu.
Kemanakah perginya para pejuang reformis.
Kemanakah mimpi reformasi yang dijanjikan.
Kami melarat tuaaannn!!!


Inikah kenyataan yang kalian berikan.
Inikah suara lantang yang dulu diucapkan.
Lalu, kemana pemimpin kami?
Inikah tujuan dari semangat reformasi.


Bukan sabar kami yang telah habis.
Tapi kami butuh kejelasan, bukan kebablasan.
Kemanakah reformasi itu akan dibawa.
Kami lapar tuaaannn!!!


Lantangnya suara teriakan memecah telinga, dan derap kaki seakan mengusir debu-debu yang tengah singgah. Hari itu, seorang pemimpin terjatuh dan tak berdaya ditangan para ksatria-ksatria karbitan. Tak ada ungkapan manis, dan tak ada ucapan terima kasih mereka menginjak hati seorang tetua yang juga tak terlalu baik dengan kami. Kalian menang dan kami bangga, namun kini... Kalian telah meninggalkan kami diantara kebingungan, kalian meninggalkan kami diantara kelaparan. Kaum kami merampok, mencuri, dan mengemis. Ini adalah salah kalian!!


Kami menagih apa yang telah kalian janjikan terhadap reformasi, dan kami menagih apa yang telah kalian tebar kedalam hati kami. Kami tak lebih dari kaum yang pesakitan yang harus menanggung kemelaratan ini dalam arti yang sebenar-benarnya. Inikah hasil dari dukungan kami terhadap reformasi kalian? Inikah balasan bagi kami yang telah ikut bersama kalian dalam reformasi? Kalian para pecundang dan ksatria karbitan kini telah sembunyi entah dimana. Keadilan tak kami temui, dan kesejahteraan tak pernah sekalipun menghampiri kami untuk sekedar menyapa. Inikah hasil dari reformasi yang dulu kalian agung-agungkan?


Kebusukan tak akan pernah hilang dari politik, faktanya kalian tak pernah dengan tulus memperjuangkan nasib kami. Dan yang terakhir, kalian adalah bangsat!!

i and the trip across the szechenyi bridge


Tak ada yang aku ketahui, bagaimana mereka para ilmuwan mencoba mengaplikasikan bahwa bumi itu bulat, dan aku hampir pasti mengagumi sosok jenius berkepala setengah botak dengan frame kacamata keemasannya. Bukankah dahulu sebagian dari mereka berkata bumi itu datar? dikelilingi dinding es yang mereka sebut sebagai kutub selatan. Lalu apa yang menyebabkan secara perlahan pandangan itu berubah dan menggantikan teori lama tentang bumi itu? Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah membawa kita dan dunia ini pada suatu dimensi yang meriah, riuh dan segar. Tampak lebih berwarna dan hal ini jelas membuka mata siapa pun akan isi dunia ini, bagaimana mereka tumbuh, bermetamorfosis, marah dan menghancurkan segalanya. Ini sangat unik, dan aku jelas masih tak dapat menghapus kebingungan ini, meski aku sendiri tak bisa meragukan apa yang terjadi disini. Segala bentuk kejadulan telah berganti ke arah yang mereka sebut dengan masa modern, masa dimana ilmu pengetahuan begitu berharga, menggantikan atau bahkan menjadi pelengkap sebuah kekuatan. Sampai detik ini aku masih merasakan situasi dimana separuh dari masa yang merugi dalam diriku, tak hitam namun cukup membuat ku gelap, tak merah pula, tapi ini jelas sebuah kesalahan fatal. 

Mereka yang telah merubah dunia ini jelas membuatku terpesona, menerangi bumi ini, melakukan hal-hal diatas kewajaran manusia namun tetap ter-logika-kan. Aku?? ya sekali lagi aku hanya mampu menjadi seorang pengagum, penggembira, bahkan untuk sekedar menikmati buah pikir mereka pun aku tak bisa benar-benar hanyut. Ini adalah malapetaka, dan ini jelas harus ku rubah, kerinduan ini pada malaikat kiri ku harus segera dikurangi, atau bahkan harus dihapuskan sama sekali. Tak ada jalan yang begitu mudah untuk memulai sesuatu hal yang baru, seperti mereka yang telah merubah teori tentang bumi itu, dan bukan pada proses yang instant, mereka begitu menghargai usaha dan kesabaran mereka, menggadaikan pikirannya pada kehidupan pribadinya dan mungkin memusnahkan rasa lelah mereka. Sekali lagi, aku tetap tak paham dengan apa yang mereka lakukan, meski terkadang aku terlihat begitu antusias dan sesekali mencoba berpikir jauh melebihi kemampuanku. Hal ini aku pikir normal, tak ada yang salah dan segala bentuk kepanikan adalah sebuah dorongan yang bagus. Aku selalu mengagumi mereka, meneriaki mereka dengan rasa bangga atas kekagumanku, faktanya ini adalah hal yang paling idiot selain kerinduanku pada masa dimana aku menjadi seorang yang absurd dan menjadi pribadi yang memalukan. Aku, mereka dan kita adalah sama, terlahir pada proses yang sama dan pada satu spesies yang sama. Perbedaan itu mendasar pada pandangan dan cara berpikir kita. Awalnya semua terlihat normal sampai aku merasa sebuah vandalisme adalah cara menikmati hidup yang benar-benar hidup, merasakan sensasi dari sebuah dorongan negatif dan memberi denyut yang menghidupkan adrenalin. Membaur dalam sebuah kumpulan babi-babi yang kotor yang mengepung mereka pada lumpur-lumpur yang 
menjijikan. Hidup ini harus aku atur, dan mereka jelas tak berhak melarangku sama sekali sampai saat-saat yang membuat dilema mengharuskan ku bersujud menyembah sebagian berhala. Aku mulai muak menghadapi kisah melodramatis yang sendu, walau pada faktanya airmata itu pun juga menjadi hak ku. Dalam tiap periode kehidupan, aku coba memaknainya sebagai sebuah perubahan dan mencoba dengan sangat keras untuk mengaturnya sekali lagi. Tangisanku tak pernah terdengar keras, cukup sendu namun mengharukan bagi batinku, aku merasakan sebuah dejavu yang unik, terkadang menggelikan yang kini membawaku pada sebuah rasa menyesal yang mendalam. Mendengarkan para tetua bercerita sungguh membuatku bosan, menghilangkan sebagian rasa percaya diriku, dan hampir membawaku pada sebuah peperangan yang sama sekali tidak aku pikirkan. Untuk menghadapi seorang Vlad Tepes apakah harus menggunakan bawang putih? lalu apa keyakinan seorang anggota Janissary sehingga membuat mereka begitu mengabdi dan loyal? Aku menganggap ini adalah kekonyolan, mereka tak berhak memasuki ruang pribadiku bahkan aku sama sekali tak perlu doktrin-doktrin penyemangat untuk mempertahankan apa yang aku miliki. Hal lumrah yang selalu aku teriaki, ini aku dan kalian adalah tentang dan hanya hidup kalian, kita tak bisa menyampurnya apalagi bereaksi pada satu kehidupan yang lain. Kesalahan terbesarku adalah lari dari mereka yang sangat menyayangiku dengan salah. Bukan salah mereka sesungguhnya, ditiap pribadi tersimpan antusias yang berbeda, dan pengaruh genetika jelas membawa kita pada bentuk dan kelamin yang berlainan. Begitu pula yang membawa pengaruh mendasar pada setiap sikap dan sifat, aku tak pernah benar-benar memahami hal itu sampai akhirnya aku terjatuh dan terjerumus kelubang yang aku pastikan, kelak aku tak akan terjerumus ke lubang itu untuk yang ke-2 kalinya.


Terkadang kegilaan ku melampaui batas dimana garis kewajaran telah diletakkan, memikirkan tentang konsep dasar time travel, dan membela mati-matian seorang John Tittor yang sama sekali tak pernah ku kenal. Tak lain, itu adalah sebuah ungkapan rasa menyesal seorang rendahan yang masih angkuh. Sesekali sipemalas ini mengetikan beberapa kata yang tak lazim ke mesin pencari, dan mencoba mencari sesuatu yang akan mendorongnya pada sebuah reaksi positif yang menguntungkan. Aku selalu terbuai akan sejarah masa lampau tentang sebuah kemenangan, dan menjadikannya inspirasi pribadi, namun aku terlalu dangkal dan mengaplikasikannya pada tindakan-tindakan yang sia-sia. Separuh dari hidupku adalah muntah, dan sisanya adalah kesalahan. Tak ada setitikpun kebenaran yang aku lewati, sisi dimana seharusnya aku berada dan menikmati rasa bersyukur ku. Isaac Newton memberiku pelajaran beharga pada teori gravitasinya, aku sadar, aku hanyalah milik dari penguasa alam ini, sejauh apapun aku melesat, tentu aku akan kembali padanya dalam keadaan baik ataupun buruk, fakta yang menyakitkan namun membuatku sedikit merenung akan pentingnya menjadi seorang yang benar-benar baik. 


Bukan kesempatan yang membuatku gila, aku jelas memiliki mereka yang hidup melingkariku dengan setiap opsi yang membaikan ku secara pribadi, namun aku tak pernah berfikir setua mereka. Dan aku tak dapat membayangkan, dengan usia yang belasan tahun mengikuti pola pikir mereka yang sebenarnya mereka pun pernah merasakan usia dimana waktu itu aku pijak. Yang tak pernah aku cermati adalah fakta mereka telah memakan garam lebih banyak dari aku yang hanya menjilatinya. Musim ini harus aku tuntaskan, aku tak pernah berharap kebingungan dan kecemasan ini terus berlarut-larut. Aku berusaha menyudahinya dan melangkah dengan usaha yang seharusnya menjadi warisan keluargaku terhadap ku. Aku bukan pembelot yang benar, dan aku bukan penyebrang yang cerdas dan tepat seperti Umar Bin Khattab yang mengkhianati leluhurnya untuk sebuah kebenaran Allah. 


Akhir musim semi akan segera berakhir, namun jalan panjang tak pernah aku ketahui secara pasti. Langkah dan letak kakiku masih terasa bingung, aku tak bisa memprediksi semua, apakah setelah ini musim-musim yang indah akan datang atau musim-musim terberat siap menantang sipemalas ini. Aku tak ingin berujar, dan aku menoak untuk menyesal, aku hanya akan menjalani semua ini dengan apa yang mereka sebut dengan kebaikan, namun tentunya dengan caraku sendiri. Ini adalah sebuah ungkapan tanggung jawab atas apa yang pernah terlewati, dan mencoba menebusnya dengan sesuatu yang membanggakan. Aku bukan ilmuwan yang sanggup menerjemahkan teori- teori briliannya kedalam sebuah hal yang nyata, tapi aku yakin separah apapun nantinya, aku akan dapat membuktikan aku bukan orang jahat, setidaknya bila aku tak sanggup menjadi orang yang baik. 


Terima kasih masa-masa sulit yang membuatku sekarang memiliki hal yang -paling tidak- jauh lebih baik, aku bersemangat, dan aku tak ingin menjadi seperti Mustafa Kemal yang membawa jutaan orang kearah yang salah, menurutku. Aku akan melakukan dan membawa hasil bagi diriku dan aku sama sekali tak berniat membawa mereka kearah ku. Cukupkan saja menjadi sebuah contoh kegagalan yang seharusnya tak dimiliki oleh sekumpulan babi-babi kotor ini. Aku tak seburuk yang mereka kira, dan aku bersyukur, namun aku mencoba meresapinya dan meletakan kecukupan ini pada sebuah titik nadir seorang anak kampung yang naif...