hati nurani

30 Jul 2012


Dia telah pergi...
Melangkah menjauh dan sulit untuk kembali.
Menuju jurang yang curam dan menceburkan diri mungkin.
Tak ada lagi ruang yang nyaman untuk dia singgahi.
Dan tak ada lagi ketulusan yang dia dambakan.


Kemanakah hati nurani pergi...
Kebusukan kalian telah membuatnya kecewa.
Mungkin dia muak melihat kalian.
Kebusukan, dan kekorupan kalian telah membuatnya pergi.


Kalian begitu nampak seperti bajingan.
Mengusirnya demi isi perut yang membusuk.
Dan kalian akan mati pada saatnya.
Ketika kalian tak pernah disumpah untuk selamat.
Kalian akan menangis dengan darah yang keluar dari mata kalian.

Kalian yang telah mengusir hati nurani adalah pecundang, sekumpulan bajingan yang tak kenal lelah mengisi perut kalian yang telah gendut. Menjilati tiap keringat rakyat lalu membunuh dengan cara perlahan. Kalian adalah bangsat-bangsat berdasi yang selalu melumuri wajah kalian dengan kotoran dan memudarkan garis kemanusiaan dari wajah kalian. Tidakkah cukup kalian makan dengan sekantong daging segar? Tidakkah kalian merasa puas dengan sebotol susu yang kalian minum? Tapi mengapa kalian masih mengambil puntungan rokok kami? Sebagai seorang penjahat kalian adalah yang paling bangsat dari penjahat manapun. Membunuh kami secara perlahan, memperkosa hak kami dan menelanjangi kami dengan aturan-aturan kalian yang memuakkan.
Habis sudah harapan kami akan datangnya seorang diantara kalian yang masih mau menerima hati nurani yang benar-benar suci. Habis sudah rasa sabar kami untuk menahan lapar lebih lama lagi. Seorang koruptor seperti kalian seharusnya mati dan tertimbun bersama timbunan sampah-sampah yang membusuk. Kebusukan kalian adalah hal yang paling memalukan yang pernah kami lihat. Negeri ini bukan milik kalian, bangsat! Kami malu dengan bajingan seperti kalian yang hobi menyurati setiap kebusukan dengan kata-kata manis.
Kembalilah hati nurani, jangan jadikan kami yang jelata seperti pecundang-pecundang korup itu. Kami ingin keadilan dan kami ingin jadi seorang yang jujur meski kami harus berlapar-lapar sampai saatnya tiba kami akan merajam para bajingan korup itu.

0 komentar:

Posting Komentar