insensibility

20 Jan 2012

Hidup dalam kehidupan yang benar-benar hidup. Mata, hati, dan akal adalah kesempurnaan. Sebagian orang menyalahkan takdir, dan sebagian lg menangisi takdir. Aku?? Telah berusaha menyikapi ini dengan bijak. Sedikit penyalahan dan tangisan juga telah menamparku dan memberiku sedikit keikhlasan. Terima kasih untuk 25 tahun pengalaman ini.

Mereka membuka mata lebar-lebar dan merumuskan dengan lantang tentang apa yang mereka lihat. Menilai atas apa yang mereka pandang, dan menelan bulat-bulat dalam mata mereka. Sebuah penilaian yang menjijikan bagi seorang terpelajar. Menjadi seseorang penderita 'narsis akut' adalah hal yang memalukan, dan pemikiran paling lemah yang pernah ku temui. Seorang yang muda dan berkelas menamakan dirinya sebagai seorang malaikat. Mensucikan dan membanggakan segala kebaikan namun tak mampu berfikir. Menjadi sebuah solusi dan merasuki tiap masalah tanpa tau isi dalam merupakan kebanggaan buat si 'kaca pembesar' ini. Kebanggaan atas apa yang malaikat ini miliki adalah sebuah yang kekal baginya. Dan mata si malaikat ini tak ubahnya sebuah mesin penilaian paling akurat baginya namun paling menjijikan bagiku. Malaikat ini penguasa dunia, malaikat ini solusi yg bijak, atau malaikat ini hanya segumpal kebodohan yang mengagungkan kaca mata bacanya?? Mata tanpa hati dan akal bagaikan hewan kerdil yang mengais makanan dalam tiap lubang tanah dan mengamati dengan cermat. Dan aku rasa, seseorang dengan mata sebagai patokan dalam penilaian tak ubahnya seperti keledai dungu.

Seseorang yang buta pun mampu berjalan dan melakukan apa yang dapat kita lakukan meski dalam batasan-batasan mereka. Saat mereka melakukan hal yang lumrah, namun itu sebuah hal yang hebat menurut kita yang sejatinya msh dpt melihat dgn jelas. Hati mereka tetap terang dan perasaan sibuta dapat melihat ujung sebuah taman. Menilai dengan apa yang mereka rasa dalam balutan hati merupakan suatu hal yang menyenangkan. Mereka yang memiliki hati dan perasaan adalah mereka yang selalu menghargai apa yang mereka punya. Tongkat mereka tak lebih dari sekedar besi tua yang berkarat. Namun kegelapan mereka tak membatasi keingin tahuan mereka terhadap sekitar. Mereka yang memupuskan fakta bahwa mata adalah segala-galanya. Meraka tak pernah membanggakan rupa dan harta yang mereka miliki, sebuah kesedihan atau kebanggaan?? Betapapun perihnya, dialah yang seharusnya mendapat tempat lebih dari sekedar 'kaca mata baca' loakan.

Berfikir dan menjatuhkan diri pada suatu titik masalah adalah pengalaman yang sesungguhnya. Mencermati setiap kejadian dan berfikir bijak adalah keindahan dalam merumuskan suatu masalah. Seseorang yang cakap tak akan pernah menjatuhkan seseorang dgn kebodohan-kebodohan tanpa akal dan pola pikir yang bijak. Meletakkan masalah pada tempatnya dan pengambilan sikap yang bijaksana adalah suatu kebanggaan. Mereka yang selalu mendalami tentang 'apa dan mengapa'. Mereka yang mengumpulkan debu sebagai sebuah pelajaran. Dan mereka adalah sebuah opsi paling logis meski terkadang tak menempel pada sebuah keinginan. Namun apapun itu, akal adalah sebuah jalur penilaian yang jauh dari kebusukan.

Mata akan hanya akan membuat hati mu menangis bila suatu saat kau buta, Hati hanya akan tersakiti jika akal yang kau miliki tak berfungsi, dan Akal akan tampak sempurna jika dapat diamati dengan mata. Jadi biarlah mata mu mengamati, lalu genggamlah dalam hati sebagai sebuah kejujuran dan keadilan serta keikhlasan, dan pikirkan segalanya dengan akal yang sehat. Ketidak sempurnaan adalah hal yang lumrah, namun rasa sosial telah membawa kita kepada personal yang berbeda. Tak perlu meleburkan diri dalam 1 koloni, pembelajaran adalah sesuatu yang paling memgungkinkan. Matamu bukanlah ujung dari usulan terakhirmu, hatimu pun bukan sudut dari segala penerimaanmu, dan akal hanyalah pematangan dari semua gumpalan yg harus dipecahkan. Kebijakan yang saling bergandengan adalah tujuannya.

Keburukan ini yang menjadikanmu terlihat cantik, keburukan ini pula yang membuat si cantik menentukan pilihannya, bukan penilaiannya. Menjadi sombong dan angkuh atau tetap menghargai si buruk sebagai bagian dr kecantikannya. Keindahan seseorang ada pada penilaian orang lain, bukan pada sifat narsis yang malah membuat sebagian orang menganggap mu DUNGU!! Nilailah seseorang dgn arif dan bijak, kelak kau akan dapat sesuatu yang jauh lbh berharga dari pd hanya sebuah perbandingan-perbandingan idiot yang malah membuat kepalamu membesar namun dgn otak yg tak lebih dari sekedar gumpalan darah yg telah membusuk.
picture by: http://cihuynutkid.blogspot.com/2012/01/insensibility.html

0 komentar:

Posting Komentar