verklagt Gott (remind the promise about love of God)

22 Jan 2012

Ini tentang harapan yang tertahan, mencoba menjauhi rasa penat akan sebuah kehidupan. Aku sadar, apa yang terjadi ini adalah hasil karya sang pencipta, dan aku benar-benar sadar bahwa hidupku ada dalam kuasa-Nya. Terhubung dalam ruang dimensi yang berbeda segerombolan manusia berdiri atas apa yang mereka lakukan dan berhasil. Beberapa orang berlari dan menjauh dari sebuah situs tentang kepercayaan dan sisanya menyerahkan sepenuhnya kepada takdir. Mereka percaya akan sebuah harapan yang dijanjikan tentang sesuatu yang indah. Dan kalian melakukan banyak hal untuk tujuan yang sama namun dengan ruang dan cara yang berlainan.

Waktu terus berputar dan kenyataan ini semakin terasa seperti tumpukan tanda tanya yang mustahil aku pahami semua. Satu hal yang masih bisa aku percaya adalah keyakinan tentang apa yang aku yakini adalah benar. Namun itu tak cukup, hidup dalam dua sisi adalah hal yang sangat menyulitkan. Saat aku berharap sebuah kebenaran, namun saat itu pula sebuah sangkalan dan perlawanan muncul dihadapanku. Namun aku tetap yakin, bahwa apa yang telah mereka turunkan kepadaku adalah benar dan aku tak akan menggantinya. Dalam tiap episode, semua berharap sebuah kejadian yang mengharukan, indah dan harapan akan berakhir dengan rasa saling tersentuh sangatlah besar, dan itu jelas sangat normal. Namun yang terjadi justru sebuah masa dimana aku, kalian, dan mereka saling menuding dan saling menjatuhkan. aku tak lagi bisa menyangkal dan menerima apa yang telah aku lihat. Faktanya adalah, orang-orang kini mulai membasahi tubuh mereka dan meneriaki makian terhadap sesamanya.


Tak bisakah kita bernyanyi bersama-sama saat salah satu dari kita merayakan, dan tak bisakah kita saling bergandengan tangan saat salah satu dari kita akan tercerai. Aku percaya ini, dan kebutuhan sosial telah membawa beberapa koloni pada tingkat solidaritas yang sesuai. Namun mengapa sebagian dari mereka terpisah dan mulai mencari pengadilan duniawi dan melakukan tindakan menghukum atas nama tuhan?? Salahkah aku, kalian, atau mereka bila saling berlainan?? Saat kumpulan manusia yang tak takut mati mulai membakar tiap sisi brutalnya dan melipat tumpukan kesadarannya lalu saling menyerang. Mengapa hal ini harus terjadi, apakah perbedaan ini yang membuat kita semua tercerai dan menjadikannya sebuah alasan tentang rasa sentimentil pribadi kita?? Ataukah ini jalan dan proses untuk menuju sebuah tempat indah yang telah dijanjikan?? TUHAN TELAH MEMBERIKAN SEMUANYA KEPADA KITA, CINTA, BENCI, EGO DAN BANYAK LAGI, BUKAN KAH ITU SEBUAH TANDA KASIH SAYANG TUHAN? SEMUA HAL YANG MENGERIKAN INI ADALAH PILIHAN KITA SENDIRI DAN MARILAH KITA HENTIKAN APA YANG TALAH TERJADI DENGAN RASA CINTA YANG TELAH TUHAN BERIKAN.
picture by: http://ekskulpai.blogspot.com/2010/10/menggapai-kasih-sayang-allah.html

0 komentar:

Posting Komentar