temani saja aku

22 Mei 2012


Joni namanya, seorang teman yang cukup dewasa dan penyabar. Sore itu selepas ngampus gue dan Joni masih asik ngopi disebuah warung didepan kampus. Ada yang aneh dari raut wajah sahabat gue ini, entah apa yang terjadi, tetapi gue pun ragu untuk menanyakan hal tentang ada apa gerangan dengan teman gue ini. Gue diam beberapa saat, karena gue yakin teman gue ini nantinya juga akan cerita sendiri tentang masalahnya ke gue. Betul dugaan gue, selepas menyeruput kopi dan menghela napas panjang, si Joni mulai membuka mulutnya dan berbicara sama gue. Wajah temen gue makin sayu, tampak ada rasa sedih dalam dirinya. Dan sejenak gue terkaget-kaget ketika si Joni berkisah tentang hubungan rumah tangganya sangat tidak menyenangkan dan sangat menjenuhkan. Lebih lanjut teman gue ini minta pendapat dan saran gue soal apa yang harus dia lakukan agar rumah tangganya gak makin berantakan. Dalam diam gue cuma ngebatin dalam hati, "duh, gue aja belum nikah masa udah disuruh kasih saran buat yang beginian". Walhasil, sore itu gue cuma jadi pendengar setia keluh kesah temen gue itu.

Satu minggu kemudian, temen gue ini tak nampak batang hidungnya dikampus. Iseng gue coba sms ke hapenya, tapi lama gue tunggu, gak ada juga balasan dari temen gue ini. Sampai pada suatu malam, hape gue berdering dan tampak nama Joni terpampang dihape gue. Ternyata si Joni menelpon gue dan dia minta gue buat nemenin dia disebuah cafe dibilangan Jakarta. Tanpa pikir panjang, gue datangi tempat yang disebutkan temen gue ini. Sesampai dicafe itu, gue liat si Joni duduk bersandar dengan tampang yang benar-benar lusuh. Dengan hati-hati gue duduk dihadapannya, dan dengan nada yang lemah temen gue ini berkata bahwa dia telah bercerai dengan istrinya. Wah, gue kaget tapi gue coba untuk tenang. Dan setelah suasana hening, gue coba bertanya perlahan, penyebab apa gerangan yang membut si penyabar ini sampai hati menceraikan istrinya. Karena setau gue, istrinya perhatian banget sama temen gue ini, istri temen gue selalu merapikan rumah, mencuci pakaian dan menyiapkan makanan buat si Joni ini. Tapi ketika si Joni bercerita, hal yang mengejutkan terdengar dikuping gue, tentang alasan dia menceraikan istrinya.

Joni mulai bercerita, istrinya sebenarnya sayang dengan dia. Setiap hari dia menyiapkan sarapan, merapikan rumah dan mencucikan pakaian. Lalu apa yang menjadi masalahnya? Joni melanjutkan ceritanya, satu hal yang membuat Joni tak bahagia adalah karena istrinya lebih suka menyibukan diri mengurus rumah, istrinya lebih memilih beres-beres rumah ketimbang menemani Joni untuk sekedar bercengkrama. Istri temen gue ini mungkin merasa tugas istri adalah mengurusi rumah, dan kata si Joni, hal lain adalah menemaninya tidur dan memenuhi kebutuhan biologis si Joni saja. Saat Joni meminta istrinya untuk sekedar menemani menonton tv, atau mendengarkan cerita si Joni, istri lebih suka merapikan rumah dan sibuk dengan urusan rumah tangga. Diakhir cerita, dengan sedih temen gue si Joni ini berkata, "gue gak butuh tukang cuci, dan gue gak butuh tukang bersih-bersih rumah, gue bisa bayar seorang pembantu buat melakukan itu, yang gue butuhkan adalah istri yang selalu menemani gue saat gue butuhkan". Wew, gue terdiam, bener juga si Joni ini. Istri sejatinya adalah teman hidup suami, dan kini gue paham kenapa temen gue ini akhirnya memilih bercerai. Waktu yang semakin larut menyudahi pertemuan gue dengan si Joni.

Dan gue beranjak pulang, diperjalanan gue terus berpikir, meski hanya hal sepele, tapi bagi seorang suami yang ditemani istri adalah hal yang paling menyenangkan. Walau hanya menoton tv, bercengkrama, atau sekedar mendengarkan radio, tp hal ini sangat fatal. Dan dari sini gue belajar bagaimana pentingnya menemani, dan berharganya ditemani. Mungkin dalam kasus gue, yang belum berkeluarga, hal ini bisa gue praktikkan pada teman dan sahabat gue. Saat temen membutuhkan, ya paling tidak kita bisa menemani teman kita disaat dia terpuruk, dan gue yakin itu sangat berharga buat teman kita. Lalu harapan gue, semoga kedepannya gue mau punya seorang pendamping yang siap menemani gue saat gue butuhkan. Amiin ;)

Published with Blogger-droid v2.0.4

0 komentar:

Posting Komentar